Menteri Arifatul juga mengusulkan agar pendamping bagi jemaah yang membutuhkan bantuan penuh menandatangani pakta integritas, agar tidak meninggalkan jemaah yang didampingi. “Petugas haji kita jumlahnya terbatas. Mereka membantu, tetapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran keluarga. Maka, kerja sama semua pihak sangat penting,” tegasnya.
Sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi juga berkomitmen untuk terus mengawal penguatan penyelenggaraan haji yang lebih ramah perempuan dan inklusif. “Ini menjadi aspirasi kami bersama. Saya berharap ke depan akan ada diskusi khusus antar-kementerian, antara Indonesia dan Saudi, untuk mendorong layanan haji yang makin adil dan berkeadilan bagi semua,” pungkasnya.(ati)