KRJOGJA.com - Trenggalek - Staf Ahli Menteri bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Trian Yunanda menghadiri acara kegiatan uji coba mesin es bubur di Pantai Indah Djokerto, Trenggalek yang diselenggarakan oleh PT. DS Solutions International.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji performa dari es bubur apabila dibandingkan dengan es balok yang pada umumnya digunakan oleh nelayan. Teknologi mesin es bubur ini merupakan pendekatan baru pada rantai pendingin terutama saat pasca tangkap ikan, dimana es bubur ini dapat membekukan ikan lebih cepat apabila dibandingkan dengan es balok. Selain daripada itu, es bubur juga memiliki suhu yang lebih rendah, yakni di kisaran -3.5°C sedangkan es balok hanya sekitar -0.5°C.
Artinya, es bubur dapat membuat ikan lebih beku jika dibandingkan dengan es balok. Terakhir, es bubur pun memiliki tekstur yang lumayan cair lembut seperti bubur, sehingga es bubur dapat menutupi seluruh permukaan ikan yang dibekukan. Apabila menggunakan es balok; maka para nelayan harus menggunakan tambahan air untuk menutupi seluruh permukaan ikan, dan ini pun tidak akan mencapai suhu serendah es bubur.
Baca Juga: Polsek Sewon Masuk Lina Besar Nominasi Kompolnas Award
Mesin es bubur sudah sampai di lokasi sejak hari Senin, 23 Juni 2025 dan diuji di lapangan sejak Selasa keesokan harinya. Es bubur yang dihasilkan dari mesin es bubur ini dimasukan ke dalam coolbox dan coolbox ini dibawa oleh nelayan untuk berlayar menangkap ikan. Selain daripada itu, nelayan juga membawa coolbox lain yang berisi es balok ditambah dengan air untuk memandingkan performa dari masing-masing jenis es.
Kegiatan uji coba ini dilakukan oleh dua mahasiswa sebagai peneliti independen dari Universitas Indonesia, yakni Erfito Shuhlan dan Ariel Putra Dewa Aramadhan.
Melalui kegiatan uji coba ini, para nelayan pun memiliki respond yang positif terhadap es bubur ini. Pada hari rabu, 1 hari setelah ikan dibekukan di coolbox, salah satu nelayan membuka coolbox yang berisi es bubur dan langsung terkejut melihat kondisi ikan yang masih terlihat segar apabila dibandingkan dengan ikan yang disimpan dalam es balok.
Baca Juga: Malam Renungan Puncak HANI 2025, Wujud Keprihatinan Terhadap Permasalahan Narkoba
Kondisi ikan yang disimpan dalam es bubur masih beku, kondisi fisiknya bagus, dan tidak terlihat ada pembuluh darah dari ikan yang pecah. Sebaliknya, ikan yang disimpan dalam es balok terasa lebih lembek, di bagian mata ada pembuluh darah yang pecah, dan insangnya tidak terlihat segar. Hal ini membuat para nelayan sangat senang melihat kondisi ikan yang sangat segar saat disimpan dalam es bubur.
“Slurry ice, atau bubur es ini, baru diterapkan di indonesia dan baru pertama kali dilakukan di sini. Tentunya dari sisi ilmiah dan dari uji coba ini, kita tahu bahwa produk bubur es ini jauh lebih bagus untuk mempertahankan kesegaran ikan, yang merupakan salah satu permasalahan saat ini.” ujar Trian Yunanda, staf ahli menteri bidang ekonomi, sosial, dan budaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dalam kegiatan uji coba ini, PT DS Solutions International berkomitmen untuk memberikan inovasi teknologi terbaik untuk rantai pendingin. Direktur operasional PT DS Solutions International, Vriky Adiputra, menyebutkan bahwa teknologi mesin es bubur ini diharapkan menjadi salah satu inovasi teknologi untuk mendukung ekonomi biru Indonesia. (Lmg)