Kepala BKKBN, Budi Setiyono: Bonus Demografi Menjadi Kekuatan Indonesia

Photo Author
- Minggu, 27 Juli 2025 | 10:50 WIB
Kemendukbangga optimistis hadapi bonus demografi.
Kemendukbangga optimistis hadapi bonus demografi.

KRjogja.com - SEMARANG - Sekretaris Mendukbangga/Sekretaris Utama Kepala BKKBN, Budi Setiyono mengungkapkan tantangan Indonesia dalam masalah demografi. Kemendukbangga coba mengolah tantangan itu agar justru menjadi peluang.

Budi mengidentifikasi masalah-masalah itu ialah pengendalian pertumbuhan penduduk, pemerataan sebaran penduduk, peningkatan proporsi penduduk lansia dan angka ketergantungan.

Tapi Budi meyakini ada peluang yang bisa dimanfaatkan lewat bonus demografi yang diramalkan pada 2025-2045. Budi mendorong transformasi substansial guna memanfaatkan bonus demografi yang waktunya sangat terbatas.

"Ada dua kata kunci yaitu Indonesia Emas yang mewujudkan Indonesia sejahtera, dan bonus demografi untuk mengoptimalkan usia produktif," kata Budi dalam kegiatannya di Semarang pada Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: Minggu 27 Juli 2025, Warga Yogyakarta Waspada Suhu Panas

Budi menegaskan urgensi bagi BKKBN terus belajar sebagai bentuk transformasi dari badan menjadi kementerian. Terdapat sejumlah program prioritas secara substansi menjadi tanggungjawab Kemendukbangga dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran. Budi menyebut persentase pekerja informal yang masih tinggi menjadi salah satu faktor menyumbat bonus demografi.

“Saat ini 70 persen penduduk Indonesia memasuki usia produktif, namun satu orang usia produktif bisa menanggung lebih dari satu orang dalam keluarganya yang tidak produktif,” ujar Budi.

Budi menyebut realitanya saat ini yang terjadi bukan dua orang menanggungsatu orang, sebab walaupun di dalam angka statistik jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal sekitar 41 persen, namun 59 persen lainnya masih bekerja di sektor informal.

“Jumlah penduduk yang betul-betul secara produktif bisa diandalkan menurut data hanya sekitar 13-15 juta orang yang aktif mengisi surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak di tahun 2025,” ujar Budi.

Baca Juga: Pemuda Tewas Tertemper KA, Demi Konten Nyawa Melayang

Selain itu, Budi juga menyatakan pemerintah saat ini masih berupaya melakukan proses mengkapitalisasi bonus demografi. Oleh karena itu data menjadi salah satu instrumen kunci yang sangat penting guna menjamin Indonesia berhasil dalam melakukan proses kapitalisasi bonus demografi itu.

Kemendukbangga/BKKBN saat ini masih menggelar pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2025. Pemutakhiran PK secara serentak itu dilaksanakan mulai 22 Juli hingga 21 Agustus 2025 yang menyasar 12,9 juta keluarga Indonesia. Data keluarga tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi dasar intervensi untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, hingga berbagai permasalahan kependudukan lainnya untuk menyongsong bonus demografi.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X