Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen pada Kuartal II-2025

Photo Author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 13:00 WIB
Ilustrasi kebutuhan pokok (Dok.)
Ilustrasi kebutuhan pokok (Dok.)

Krjogja.com - Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II mencapai 5,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Pertumbuhan ini dihitung berdasarkan produk domestik bruto (PDB) nasional.

Jika dibandingkan dengan kuartal I-2025, ekonomi tumbuh 4,04 persen dengan nilai PDB mencapai Rp5.947 triliun (harga berlaku) dan Rp3.396,3 triliun (harga konstan).

Baca Juga: Jabatan Profesor Pendidikan Klinis adalah Hak Konstitusional Dokter Klinis

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tumbuh sebesar 5,12 persen," tutur Moh Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).

"Bila dibandingkan dengan kuartal I-2025, (ekonomi Indonesia) tumbuh sebesar 4,04 persen," tambahnya.

Menurut Edy, ekonomi tumbuh berkat konsumsi rumah tangga yang terjaga serta aktivitas masyarakat yang semakin tinggi. Selain itu, investasi domestik dan asing juga menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Baca Juga: BRI Perluas Akses Pembiayaan Rumah Subsidi, Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah Melalui Penambahan Kuota FLPP 25.000 Unit

"Konsumsi masyarakat tetap terjaga, (sebagaimana) yang ditunjukkan oleh pertumbuhan indeks penjualan secara riil dan nilai impor barang konsumsi secara tahunan," ungkap Edy.

Pertumbuhan transaksi keuangan masyarakat terlihat dari lonjakan pembayaran digital yang naik 6,26 persen (yoy). Transaksi online melalui ritel dan marketplace juga tumbuh 7,55 persen secara kuartalan. Kenaikan mobilitas publik selama libur dan perayaan keagamaan berdampak pada pertumbuhan sektor transportasi, khususnya angkutan rel dan laut.

"Perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 22,32 persen secara tahunan," imbuh Edy.

Investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) tumbuh sebesar 11,51 persen. Peningkatan ini sejalan dengan naiknya pengadaan barang modal oleh pemerintah dan aktivitas impor.

Kuatnya sektor produksi tecermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) yang tetap berada dalam ekspansi dan kenaikan kapasitas produksi menjadi 73,58 persen. Kinerja sektor industri juga positif dengan kenaikan kapasitas terpakai dan pertumbuhan penjualan mencapai 8,55 persen.

Berbagai stimulus fiskal seperti subsidi dan insentif berhasil menopang daya beli masyarakat dan menekan inflasi ke level 1,87 persen (yoy). Pada saat yang sama, BI memilih tetap menahan suku bunga acuan sebesar 5,5 persen.

Indikator global mengisyaratkan ketahanan pertumbuhan di berbagai negara. AS tumbuh 2 persen, Singapura tumbuh lebih kuat dari tahun lalu, Malaysia tumbuh 4,5 pesen, Vietnam tumbuh 8 persen, dan Korea Selatan tumbuh 0,5 persen. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X