ACT! Project Hadir di Perhelatan Akbar Jogja Coffee Week Kelima

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 17:20 WIB
 Generasi kekinian banyak yang menyukai minuman kopi.    (Istimewa )
Generasi kekinian banyak yang menyukai minuman kopi. (Istimewa )


KRJogja.com, Yogya -Sebuah perhelatan besar Jogja Coffee Week (JCW) kali kelima bakal digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. JCW selama ini dikenal sebagai salah satu festival kopi dan minuman spesial terbesar di Indonesia khususnya di Yogyakarta.


Ratusan pelaku industri dari berbagai sektor dalam rantai pasok, mulai dari kopi, teh, cokelat, inovasi teknologi, UMKM kuliner, hingga produk turunan lainnya turut hadir dalam acara yang menjadi perayaan budaya kopi ini.

Kali ini, konsorsium ACT! Project yang terdiri Rainforest Alliance, Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), dan SWITCH-Asia ambil bagian sebagai exhibitor dan sponsor dalam JCW 2025. Keterlibatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk mendorong transformasi menuju konsumsi dan produksi berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production/SCP) di sektor pertanian tropis, khususnya kopi, teh dan kakao.

 

Baca Juga: Mahfud MD: Aksi Unjuk Rasa Muncul Secara Organik, Tapi Ditunggangi Pihak Tertentu


Sejak diluncurkan pada 2007, SWITCH-Asia yang merupakan program dengan pendanaan dari Uni Eropa terbesar telah mempromosikan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan (SCP) di 42 negara di Asia, Timur Tengah dan Pasifik.

Melalui EU Green Deal dan Global Gateway, Uni Eropa berkomitmen mendukung transisi negara-negara menuju ekonomi rendah karbon, efisien dalam sumber daya dan sirkular sembari mempromosikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan di kawasan Asia rantai suplai yang lebih hijau antara Asia dan Eropa.


Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, konsumsi domestik Indonesia mengalami peningkatan pesat yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah.

Baca Juga: Bank Muamalat Perkuat Sinergi dengan Masjid Istiqlal

Peningkatan konsumsi domestik ini khususnya dialami oleh sejumlah komoditas kunci yang terasosiasi dengan deforestasi, yaitu teh, kopi, cokelat, dan kelapa sawit, yang diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi.

Di kalangan kelompok kelas menengah yang terus bertumbuh dan sejumlah besar wisatawan di Indonesia telah dimulai pergeseran perilaku yang mencerminkan kesadaran konsumen untuk memilih produk-produk yang dihasilkan melalui praktik-praktik yang berkelanjutan.


ACT! Project memiliki tujuan mengurangi dampak sosial dan lingkungan yang negatif dari konsumsi pangan domestik, dengan fokus pada komoditas kopi, cokelat, teh, kelapa sawit, terutama di wilayah Yogyakarta dan Bali, yang menargetkan sektor pariwisata dan ritel.

Baca Juga: Hikmah Aksi Damai di Yogyakarta: Kebersamaan Jadi Kunci Menjaga Keamanan

Dampak yang diharapkan, pada tahun 2028 terdapat peningkatan produksi kopi, kakao, teh, dan kelapa sawit berkelanjutan sebagai hasil dari meningkatnya permintaan pasar domestik atas komoditas-komoditas tersebut.

Selain itu, juga diharapkan adanya peningkatan kesadaran konsumen dan meningkatnya kebijakan-kebijakan pendukung yang berkontribusi pada kemajuan Indonesia mencapai target Kerangka Kerja Program 10 Tahun tentang Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dikenal dengan UNEP 10-YFP. (Obi)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X