Nostalgia Hasto Kristiyanto: Wanagama, UGM, dan Gerakan Penghijauan yang Didukung Megawati

Photo Author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto (Foto Istimewa)
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto (Foto Istimewa)

Krjogja.com. YOGYA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kembali mengenang masa-masa kebersamaan di almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Nostalgia itu tak sekadar soal ruang kuliah atau hiruk pikuk aktivitas mahasiswa, melainkan juga jejak gerakan lingkungan yang pernah ia jalankan bersama rekan-rekan kampus.

Salah satu memori yang membekas adalah keterlibatan Hasto dalam gerakan penghijauan di Hutan Pendidikan Wanagama, Gunungkidul. Bagi Hasto, Wanagama bukan sekadar hutan, tetapi simbol nyata bagaimana perguruan tinggi mampu berperan dalam menjaga lingkungan dan peradaban.

“Di tahun 2005, ketika masih aktif menggerakkan mahasiswa dan jaringan kampus, kami serius menjalankan gerakan penghijauan di Wanagama. Itu menjadi bagian dari dedikasi UGM terhadap kelestarian alam,” kenang Hasto.

Baca Juga: Kunjungi Gunungkidul, Megawati: Tingkatkan Penelitian Kekayaan Hayati

Gerakan penghijauan tersebut mendapat perhatian khusus dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menurut Hasto, Megawati memberi dukungan moral dan politik agar hutan pendidikan itu tidak hanya menjadi lahan penelitian, tetapi juga ruang nyata pendidikan ekologi bagi bangsa.

“Ibu Megawati memberi prioritas khusus. Beliau menekankan bahwa hutan dan sumber daya alam harus dijaga dengan kesadaran ideologis. Bukan sekadar program kampus, tetapi sebuah gerakan nasional,” ujarnya.

Wanagama, yang sejak lama menjadi laboratorium alam Fakultas Kehutanan UGM, memang punya peran strategis. Dari hutan inilah banyak penelitian lahir, mulai dari konservasi, agroforestri, hingga adaptasi terhadap perubahan iklim. Keterlibatan mahasiswa, termasuk Hasto di dalamnya, memperkuat wajah Wanagama sebagai ruang pembelajaran multidisiplin.

Baca Juga: Megawati Tanam Pohon Bodhi di UGM, BRIN Tegaskan Arah Riset Biodiversitas

Hasto menuturkan, pengalaman di Wanagama ikut membentuk pandangannya tentang politik hijau dan keberlanjutan. Politik, menurutnya, tidak boleh dipisahkan dari tanggung jawab menjaga bumi dan menyeimbangkan pembangunan dengan kelestarian alam.

“Gerakan penghijauan waktu itu bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang menanam kesadaran. Bagaimana kita menyiapkan masa depan bangsa yang berpijak pada keberlanjutan,” tegas Hasto.

Kini, hampir dua dekade setelah gerakan tersebut digagas, Hasto menilai pesan itu tetap relevan. Perubahan iklim, krisis air, hingga kerusakan lingkungan terus menjadi tantangan. Baginya, kampus harus terus menjadi pelopor gerakan hijau yang melibatkan generasi muda.

“UGM dengan Wanagama punya warisan intelektual yang luar biasa. Generasi sekarang harus melanjutkan spirit itu, menjaga hutan, menjaga air, menjaga bumi,” katanya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X