Untuk itu, Megawati menegaskan kemajuan teknologi harus dibingkai dalam etika kemanusiaan. Disebutkan bahwa dunia seharusnya tidak diatur oleh algoritma tanpa hati nurani, tetapi oleh nilai-nilai Pancasila yang memuliakan kehidupan.
Baca Juga: Kisah Ajoeba Wartabone, Suara Revolusi dari Indonesia Timur 'Sekali ke Djokja Tetap ke Djokja'
Dunia yang baru, sambung dia, bukan merupakan dunia yang tunduk pada mesin dan modal, melainkan dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban.
Ia menautkan perjuangan dekolonisasi tahun 1955 dengan perjuangan menghadapi neokolonialisme digital abad ke-21.
“Dari Blitar ini, dari pusara Bung Karno, saya menyerukan kepada dunia, mari kita bangun dunia baru! Dunia yang tidak diatur oleh algoritma tanpa hati nurani,” ujar dia menegaskan.(*)