Krjogja.com — Kabar duka datang dari kawasan Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang-Lumajang.
Pada Rabu sore (19/11) kemarin, gunung yang namanya disebut Presiden Soekarno itu mengalami erupsi.
Berdasarkan unggahan video yang beredar di jagad maya, tampak kepulan asap tebal membumbung dari mulut gunung.
“Erupsi besar Semeru sore ini jam 4 sore,” tulis akun @mountnesia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi kenaikan status Semeru dari level waspada (II) menuju siaga (III) dan kemudian ke level awas (IV).
Baca Juga: Presiden Prabowo Puji Sultan di Bantul 'Tambah Muda' dan Mirip Kapten Pasukan Khusus
PVMBG juga kemudian memberikan batas aman sejauh delapan kilometer (8 km) dari titik puncak.
Sementara, untuk radius aman sektoral berkisar sejauh 20 kilometer arah selatan dan tenggara.
Peningkatan aktivitas Gunung Semeru tersebut segera ditindaklanjuti oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS).
Instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap aktivitas wisata pendakian Gunung Semeru ini menerbitkan edaran PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025.
Edaran itu berisi penutupan aktivitas pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
BBTN BTS menjanjikan mekanisme penjadwalan ulang (reschedule) untuk para calon pendaki yang telah melakukan reservasi.
BBTN BTS bakal menerbitkan informasi lanjutan perihal prosedur reschedule tersebut di waktu mendatang.