Menag turut menegaskan bahwa solidaritas sosial adalah fondasi utama bangsa dalam menghadapi bencana. Menurutnya, empati dan kepedulian harus hadir tanpa menunggu seseorang menjadi mampu secara materi.
“Sekecil apa pun bantuan kita, sangat berarti. Ujian ini bukan hanya bagi mereka yang terkena musibah, tapi juga bagi kita yang tidak terdampak. Mampukah kita berempati?” ujar Menag.
Ia menambahkan bahwa bencana menjadi ujian bersama: warga yang terdampak diuji dengan kesabaran, sementara masyarakat yang tidak terdampak diuji dengan kemauannya untuk membantu dan berbagi.
Turut hadir mendampingi Menag, jajaran Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, Jajaran Pejabat Eselon I Kementerian Agama, juga audiens dari civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(ati)