Wamendiktisaintek Tekankan Pentingnya Pembelajaran Anak Usia Dini di Era Kecerdasan Artifisial

Photo Author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 16:35 WIB
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek )Stella Christie (Iatimewa )
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek )Stella Christie (Iatimewa )

 

JAKARTA (KR) — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek )Stella Christie mengatakan sangat penting pembelajaran di era kecerdasan artifisial (AI), khususnya dalam membangun kemampuan berpikir anak sejak dini.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie hadir sebagai pembicara dalam 2025 International Symposium on Early Childhood Education and Development yang diselenggarakan di Ballroom Chubb Square, di Jakarta Rabu (17/12).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 10,82 persen penduduk Indonesia merupakan anak usia dini (0-6 tahun). Kondisi ini menunjukkan besarnya tanggung jawab bersama untuk memastikan pemenuhan hak anak secara menyeluruh, mulai dari kesehatan, kecukupan gizi, pendidikan, hingga pengasuhan yang berkualitas sejak usia dini.

Baca Juga: Dealer ke 16 di Yogyakarta Diresmikan, BAIC Perkuat Jaringan Nasional

Dalam penyampaiannya, Wamen Stella menyoroti pentingnya pembelajaran di era kecerdasan artifisial (AI), khususnya dalam membangun kemampuan berpikir anak sejak dini.

“Pembelajaran di era kecerdasan artifisial tidak semata-mata berfokus pada penguasaan teknis, seperti membuat coding. Yang lebih penting adalah memahami cara berpikir di balik coding itu sendiri, termasuk mengenali struktur dan pola dalam memecahkan masalah. Orang yang bisa melihat struktur itu akan mampu memecahkan masalah-masalah yang kelihatannya baru, tetapi sebenarnya di dalamnya sama. Itu penting sekali,” Ujar Wamen Stella.

Sejalan dengan hak tersebut, Country Head Tanoto Foundation Indonesia, Inge Sanitasia Kusuma mengungkapkan bahwa hampir 43% anak di bawah usia 5 tahun berisiko tertinggal akibat kurangnya stimulasi, gizi, dan kesempatan belajar dini. Ia menekankan bahwa investasi pada pengasuhan dan pembelajaran anak usia dini merupakan investasi strategis dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Gagal Bayar Pinjol? Cek Dampak yang Harus Diantisipasi dan Cara Menghadapinya

“Hampir 90% anak menghabiskan 30 tahun pertama hidup di rumah, seringkali tanpa bimbingan yang konsisten dalam hal stimulasi dan perawatan responsif. Berinvestasi sejak dini adalah cara kita mengubah potensi demografis menjadi kemajuan nasional yang nyata,” tegas Inge.

Pemerintah telah mengembangkan Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai upaya memastikan tumbuh kembang anak berlangsung secara menyeluruh, baik dalam kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan stimulasi sesuai tahapan perkembangan. Program ini telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan bahwa penguatan kualitas keluarga dan praktik pengasuhan perlu disinergikan dengan berbagai kebijakan nasional. 

Baca Juga: Kesepakatan Dagang Indonesia–AS Terancam Batal, Ada Apa?

“Salah satu kebijakan strategis yang menjadi instrumen Kementerian Pembangunan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mendukung power holistic integratif adalah kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak yang berfungsi sebagai kerangka komprehensif untuk memastikan pemenuhan hak anak secara terintegrasi di seluruh wilayah,” jelas Menteri PPPA Arifah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X