"Beban berat siswa, guru, dan orang tua siswa selama PJJ sebelum tahun ajaran baru telah banyak disampaikan. Dan desakan adanya kurikulum adapatif juga banyak disuarakan tapi sampai hari ini belum ada langkah nyata dari Kemendikbud," ujarnya.
Huda berharap berbagai persoalan PJJ segera ditindaklanjuti dan dicarikan solusi yang cepat. Huda mengaku salut dengan kreatifitas belajar di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak guru di sana menggunakan walkie talkie untuk berkomunikasi dengan murid.
"Sehingga mereka tidak harus keluar uang untuk kuota. Harga alat ini juga murah sehingga bisa menjadi solusi jangka pendek kesulitan sarana dan prasarana di masa PJJ," ucap Huda.
(Ati)