JAKARTA, KRJOGJA.com - Perbenihan merupakan salah satu faktor kunci untuk menentukan keberhasilan agribisnis jeruk. Benih yang berkualitas akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu berproduksi dengan baik dan berumur panjang dengan didukung teknologi budidaya yang tepat. Menanggapi permintaan dari beberapa pemerintah daerah akan benih unggul, Kamis (09/4) Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro) mengirimkan 4000 benih jeruk keprok Batu 55 ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sebelumnya, 4000 benih jeruk yang sama juga telah didistribusikan ke Kabupaten Boyolali.
Benih ini nantinya akan dikembangkan di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Wilayah ini memiliki agroklimat yang sesuai dengan keprok Batu 55 yaitu di dataran tinggi. “Pengembangan jeruk ini nantinya akan diarahkan untuk wisata petik. Harapannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan desa sekaligus peningkatan ekonomi dengan di dukung pengelolaan yang benar dengan mengaplikasikan PTKJSâ€, ujar Dr. Harwanto, Kepala Balitjestro.
Terpisah, Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Dr. Fadjry, Djufry dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa benih adalah salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu sistem perbenihan tanaman harus mampu menjamin tersedianya benih bermutu secara memadai dan berkesinambungan. “Terkait budidaya jeruk, Balitbangtan memiliki Teknologi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS), selain itu Balitbangtan juga memiliki benih sumber Blok Fondasi (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) bebas penyakit yang telah tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesiaâ€, terangnya.
“Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa inovasi teknologi seperti varietas unggul yang telah dihasilkan oleh Balitbangtan harus dibumikan, didiseminasikan. Tentu saja varietas-varietas yang siap guna dan bukan uji cobaâ€, terang Fadjry lebih lanjut.
PTKJS merupakan paket teknologi yang dirakit dari beberapa komponen yang harus diaplikasikan pada budidaya jeruk. Komponen tersebut yaitu penggunaan benih jeruk berlabel dan bebas penyakit, pengendalian hama penular penyakit CVPD/Huanglongbing, Penerapan sanitasi kebun, pemeliharaan tanaman secara optimal dan konsolidasi pengelolaan kebun pada suatu kawasan.