“Ke depannya kami ingin terus berkarya mengembangkan kemampuan masing-masing, sehingga ini jadi embrio untuk mengembangkan mobil hybrid di Indonesia,†kata Teguh menutup obrolan kami siang itu.
Hmmm..kalimat itu saya suka, karena menunjukkan bahwa mereka tidak sombong dengan pencapaian yang diraih, melainkan merasa masih harus terus mengembangkan diri, dan mereka punya cita-cita besar untuk berpartisipasi dalam kemajuan bangsa ini.
Desti Pertiwi
Membawa nama Indonesia ke berbagai negara juga dilakukan oleh seorang gadis manis yang membuat suasana panas siang itu jadi lebih adem. Suaranya merdu menyanyikan sebuah tembang Jawa yang rasanya menyejukkan hati.
Menekuni profesi sebagai Sinden sebetulnya bukan cita-cita awal Desti. Ia bahkan merasa betul-betul belajar dari nol saat masuk
sekolah di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI). Tetapi makin lama ia merasa makin menikmati dan jatuh cinta pada tembang-tembang Jawa. Dan kemudian melanjutkan studi ke Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
“Saya dulu ‘anak band’ yang nggak tertarik dengan tembang-tembang Jawa. Tetapi orang tua sedikit memaksa saya masuk SMKI. Paksaan itu saya syukuri sekarang karena saya sangat menikmati menjadi sinden, yang nyatanya justru bisa membuat saya makin cinta Indonesia apalagi saat saya pentas atau mengajar di berbagai negara.â€