nasional

Menpar Dorong Aceh Kembangkan Tourism

Selasa, 20 September 2016 | 09:34 WIB

BANDA ACEH (KRjogja.com) - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya memompa semangat para Chief Executive Offiecer  (CEO) pengampu kebijakan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) di Hotel Hermes, Banda Aceh, Senin (19/09/2016). Gubernur Zaini Abdullah dan puluhan bupati dan walikota di Serambi Mekkah itu pun serius mengikuti presentasi selama 65 menit dalam Rakor Kebudayaan dan Pariwisata itu.

“Sudah betul, jika Aceh menempat Halal Tourism sebagai core economy daerah!” tegas Menpar Arief Yahya.

Pertama, sejak 2014 terjadi ledakan pasar wisata halal di dunia. Size pasar wisata halal itu sangat signifikan, dari 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar adalah muslem dan 60% di bawah 30 tahun. Bandingkan dengan total penduduk Tiongkok 1,3 miliar orang dengan 43% di bawah 30 tahun.

“Total pengeluaran wisatawan muslim dunia USD 142M, hampir sama dengan pengeluaran wisatawan Tiongkok USD 160M, yang sekarang ini menjadi rebutan seluruh negara di dunia, terutama yang mengembangkan pariwisata,” jelas Arief Yahya.

Kedua, lanjut Mantan Dirut PT Telkom ini, dari sisi Sustainability atau growth wisata halal, juga naik signifikan, 6,3%. Lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia 4,4%, lebih besar dari rata-rata growth China 2,2% dan ASEAN 5,5%.

Data dari Comcec Report February 2016, Crescentrating, tahun 2014 ada 116 juta pergerakan halal traveler. Mereka memproyeksikan tahun 2020 akan menjadi 180 juta perjalanan, atau naik 9,08%. Di Indonesia juga naik, dalam 3 tahun terakhir rata-rata 15,5%. “Semakin kuat, size-nya besar, sustainability-nya juga besar,” ungkap Arief Yahya.

Ketiga, Spread atau benefit-nya juga besar. Rata-rata wisman dari Arab Saudi itu membelanjakan USD 1.750 per kunjungan. Uni Arab Emirate (UAE) USD 1.500 per kepala. Angka itu jauh lebih besar dari-rata-rata wisman dari Asia yang berada di kisaran USD 1.200.

“Karena itu sudah memenuhi syarat 3S, size, sustainable dan spread. Ini menjadi alasan paling kuat, mengapa Aceh harus menetapkan pariwisata sebagai portofolio bisnis-nya. Menjadikan halal tourism sebagai core economy-nya,” tegas lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktor Unpad Bandung itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB