KRjogja.com - JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan bahwa BBM jenis Pertalite masih tersedia pada 2024 mendatang. Hal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.
Meski begitu, Menteri Arifin tidak mengungkap alasan BBM jenis Pertalite akan dipertahankan di tahun depan. Saat ini, harga Pertalite dibanderol Rp10.000 per liter dan menjadi BBM yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Arifin membantah BBM jenis Pertamax akan disubsidi menggantikan Pertalite. "Tidak ada wacana itu (subsidi Pertamax), yang karang-arang siapa?," ucap Arifin ditulis, Selasa (29/8/2023).
Baca Juga: RSA UGM Bolehkan Seminar Jamu, Sinyal Obat Tradisional Accepted?
Dijelaskan Arifin, saat ini BBM jenis Pertamax merupakan BBM umumyang dijual sesuai harga pasar dan tidak ada subsidi.
"Tidak ada pembahasan mengenai subsidi Pertamax. Kan tidak ada subsidi Pertamax. Sudah dibilangin, Pertamax memang disubsidi ? enggak kan," pungkas dia.
Adapun, usulan penghapusan Pertalite ini pertama dilontarkan langsung oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Perseroan rencananya akan mengganti BBM subsidi tersebut dengan Pertamax Green 92, campuran antara Pertalite dengan etanol 7 persen (E7) pada 2024.
Baca Juga: OrderOnline.id Ajak UMKM manfaatkan Fitur Logistic Untuk Optimalkan Layanan Pengiriman
Nicke menjelaskan, penghapusan Pertalite dengan nilai oktan 90 ini sejalan dengan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menetapkan RON 91 sebagai produk BBM terendah yang bisa dijual di Indonesia.
"Ini sesuai dengan program Langit Biru tahap dua, dimana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 jadi RON 92. Karena aturan KLHK, octane number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91," terang Nicke di depan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).(*)