KRjogja.com - SRAGEN - Sejumlah kader Partai Demokrat Sragen marah dan mencopoti baliho-baliho berukuran besar yang bergambar Anies Baswedan, Jumat (1/9/2023). Kemarahan buntut dinamika politik pusat, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang menggandengkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Tidak hanya dipreteli, baliho berukuran besar bergambar Anies juga dibakar setelah diturunkan. Setidaknya, pencopotan baliho Anies terjadi di belasan titik di wilayah Sragen.
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi ditemui di kantornya, Jumat (1/9/2023) mengatakan, Anies sudah berkirim surat ke Demokrat pada 25 Agustus 2023. Isinya ajakan kepada Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi pendamping atau cawapres. Ajakan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan rencana menggelar deklarasi Anies-AHY.
Baca Juga: Tim Kesehatan Haji Kemenkes Rekomendasikan Operasional Haji 1445 H/2024 M, Kriteria Lansia Mandiri
Tapi di tengah rencana deklarasi tersebut, jelas Budiono, ternyata pada 30 Agustus 2023 ada kejadian luar biasa. Partai Nasdem mengajak PKB bekerja sama dan memutuskan Cak Imin (Ketum PKB) sebagai cawapres. "Surat dari Pak Anies (tawaran AHY jadi cawapres) final karena tidak ada pembatalan. Tahu-tahu ada pergantian. Mestinya dirembuk dengan seluruh partai anggota koalisi. Atas keputusan itu, kami di daerah juga kecewa dan ada beberala kader langaung menurunkan baliho Anies," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Mas Bro ini mengatakan keputusan yang tidak lewat rembukan di koalisi itulah yang membuat Demokrat kecewa dan marah. Dia melihat keputusan itu tidak konsisten dengan keputusan sebelumnya dan tidak ada rasa hormat. Sekarang semua baliho yang ada gambarnya Anies sudah dicopoti semua. "Baliho yang dicopot ada di depan pintu tol Sidoharjo, Tanon, Gemolong, dan Munggur. Baliho itu yang memasang DPD sehingga yang mencopoti DPD Partai Demokrat Jawa Tengah," tandasnya.
Baca Juga: Si Bercandya Mahasiswi UGM, Ternyata Seseru Ini Sosoknya
Sementara itu, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sragen, Rohmat Tejo Kuncoro, memilih menunggu pengumuman resmi dari DPP PKS terkait dinamika koalisi di tingkat pusat. Apakah pasangan Anies-Cak imin tersebut sudah final dan didukung anggota koalisi atau belum. (Sam)
