Puluhan Warga Desa Pagak Diserang Chikungunya, Diduga Ini Penyebabnya

Photo Author
- Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:10 WIB
Limbah pemotongan unggas dan kondisi embung yang tidak terawat diduga menjadi tempat berkembangnya nyamuk. (foto: Said Masykuri)
Limbah pemotongan unggas dan kondisi embung yang tidak terawat diduga menjadi tempat berkembangnya nyamuk. (foto: Said Masykuri)

Krjogja.com - SRAGEN - Puluhan warga Dukuh Nyawun, Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, dilaporkan diserang wabah chikungunya. Wabah akibat serangan nyamuk tersebut diduga berasal dari pencemaran limbah pabrik pemotongan unggas serta embung di desa setempat yang menyebabkan ledakan populasi nyamuk.

Warga Desa Pagak hanya bisa menunggu aksi nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk mengatasi ledakan nyamuk. Mereka berharap normalisasi embung dan audit lingkungan terkait keberadaan pabrik pemotongan unggas menjadi tuntutan yang tak bisa ditunda lagi.

Kondisi memprihatinkan ini diungkapkan oleh Sutrisno, Ketua RT 6 Dukuh Nyawun. Menurutnya, serangan penyakit yang melumpuhkan persendian ini menyasar hampir seluruh rumah di lingkungannya.

Baca Juga: Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

"Yang kena itu banyak, hampir semua warga saya kena. Di tempat saya RT 7, satu rumah bisa tiga orang yang kena. Dari 31 rumah, hampir semuanya terdampak. Begitu juga di RT 6 yang ada 45 rumah, hampir separuhnya sudah kena," ujar Sutrisno, Jumat (19/12/2025).

Warga mencium adanya ketidakberesan pada lingkungan sejak beroperasinya pabrik pemotongan unggas di kawasan tersebut. Sutrisno mengenang, sebelum ada pabrik, air di lingkungan mereka cukup bersih hingga bisa digunakan untuk mandi (ciblon).

Namun kini, kondisi berubah drastis. Air berubah menjadi hitam, berbau busuk setiap sore hari, dan memicu pertumbuhan rumput liar yang sangat cepat di area embung, sehingga menciptakan lingkungan yang sangat kumuh.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Penyaluran, LAZISNU DIY Gelar Pelatihan SROI dan LFA LAZISNU Se-DIY

"Kita ingin Pemkab Sragen atau pihak manapun turun tangan. Bagaimana caranya Embung Nyawun tidak terkena limbah lagi. Kami butuh normalisasi karena warga dan pemerintah desa tidak mampu mengatasi kondisi embung yang sudah parah itu," tegasnya.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Pagak, Solekhan membenarkan adanya warga yang terjangkit chikungunya. Namun ia menolak menyebut kondisi tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Bahkan, Solekhan secara terang-terangan membantah keterkaitan antara limbah pabrik dengan wabah yang terjadi. Ia justru melimpahkan kesalahan pada pola hidup warga. "Nggak ada itu kalau faktor limbah pabrik, cuma kebersihan warga yang kurang," tandasnya.

Baca Juga: Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen langsung melakukan foging atau pengasapan di wilayah desa setempat. Kepala Dinkes Sragen, dr Udayanti Proborini mengaku sudah menerima informasi terkait serangan chikungunya tersebut dan segera berkoordinasi dengan Puskesmas Sumberlawang untuk melakukan pengecekan di lokasi. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X