Tak Konsisten Gropyokan Tikus, Petani Diajak Beralih Lagi ke Musuh Alami Hama

Photo Author
- Senin, 15 Desember 2025 | 18:55 WIB
Burung hantu diandalkan membasmi hama tikus (foto:Abdul Alim)
Burung hantu diandalkan membasmi hama tikus (foto:Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tengah menyiapkan langkah revolusioner dalam pengendalian hama tikus. Hal ini dipicu oleh semakin cerdiknya tikus yang kebal racun dan kurangnya semangat petani untuk melakukan gropyokan secara konsisten di lahan pertanian.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemkab Karanganyar melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) akan mengalihkan fokus pada predator alami, yaitu burung hantu, dengan menganggarkan pengadaan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan burung hantu pada tahun 2026.

Baca Juga: TIGGO 8 CSH Comfort dan J6T Menemani Resolusi dan Momen Tahun Baru Masyarakat Yogyakarta

Kepala Bidang Tanaman, Pangan, dan Hortikultura Dispertan, Feriana Dwi Kurniawati, S.P., M.Si. menjelaskan bahwa program ini adalah solusi ramah lingkungan yang mengatasi kelemahan metode konvensional.

"Salah satu kendala utama (pengendalian tikus) adalah kurangnya rutinitas dan semangat petani untuk melakukan gropyokan secara bersama-sama," terang Feriana, Senin (15/12).

Selain faktor gropyokan yang tidak rutin, Feriana juga menyebutkan bahwa pola tanam yang tidak serentak turut mempersulit upaya pengendalian hama, memberikan tempat persembunyian yang aman bagi tikus.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Sewa Alat Grill di Jogja, Mulai Rp50 Ribuan untuk BBQ Seru Tanpa Ribet

Menyadari bahwa tikus kini sudah "pintar" dan tidak mempan lagi diracun, program Rubuha menjadi prioritas Bupati Karanganyar di 2026.

"Pak Bupati punya program bagus sekali, sudah dianggarkan di 2026 nanti pengadaan burung hantu dan rumah burung hantu (Rubuha). Burung hantu itu predator, pemangsa tikus, bagus secara ramah lingkungan," tegas Feriana.

Sebagai tahap awal, program Rubuha akan dilaksanakan sebagai percontohan di setiap kecamatan. Setiap kecamatan ditargetkan akan mendapatkan satu Rubuha dan satu pasang burung hantu. Jika proyek percontohan ini berhasil, pengembangan akan dilanjutkan ke wilayah pertanian lainnya.

Selain burung hantu, Pemkab juga mengadakan bantuan berupa emposan tikus dan belerang untuk membantu petani. Untuk hama Wereng Batang Cokelat (WBC), Dispertan telah mengajukan bantuan pestisida (insektisida, fungisida, dan rodentisida) kepada Kementerian Pertanian.

Meskipun menghadapi tantangan, Feriana memastikan bahwa tingkat kerusakan akibat serangan hama di Karanganyar saat ini masih dalam batas rendah. Namun, ia juga mencatat laporan serangan hama di Bulan November 2025.

Hama tikus merusak 5 hektare, Wereng Batang Cokelat 13 hektare, Blast 4 hektare dan serangan Iji 22 hektare. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X