Selain itu, pneumonia juga dapat dicegah secara efektif dengan pemberian ASI eksklusif, memastikan status gizi yang baik, menghindari asap rokok, dan polusi udara lainnya, serta melindungi anak dengan pemberian imunisasi yang dapat mencegah pneumonia.
Saat ini terdapat beberapa vaksin yang dapat melindungi anak dari penyakit ini, yaitu vaksin Difteri Pertusis Tetanus Hemophilus Influenza B (DPT HiB) yang merupakan vaksin kombinasi, vaksin pneumokokus (PCV), vaksin influenza, dan vaksin MR (measles rubella).
Lalu, apabila anak sudah terdiagnosis pneumonia, imbuh Wahyuni, maka tatalaksana perawatannya harus dilakukan di rumah sakit, karena pasien kerap mengalami sesak napas dan memerlukan oksigen.
"Oksigen dapat diberikan sesuai kebutuhan. Pada kasus yang berat, dapat digunakan alat bantu napas (ventilator) di ruang rawat intensif," kata dia.
Selama perawatan, anak juga dapat diberikan antibiotik, cairan sesuai kebutuhan, dan nutrisi yang cukup, sedangkan tindakan inhalasi dan fisioterapi tidak perlu rutin diberikan pada penderita pneumonia.(*)