Krjogja.com - Jakarta - Di media sosial X, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap sebagian warganet sebagai ‘kuda putih’ Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Julukan itu disematkan pada Ahok, karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud Md bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres).
Baca Juga: Mayoritas Investor dari China, Hilirisasi Nikel Rugikan Indonesia
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus, dalam siaran persnya, Kamis (8/2/2024) menegaskan, narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.
"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," tegas Deddy di akun Tiktoknya, baru-baru ini.
Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'.
Baca Juga: Perpanjangan Masa Jabatan, KPID DIY Dorong MK Kabulkan Gugatan
Dia menegaskan, narasi kuda putih omong kosong belaka.
"Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!," tegasnya.
Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres. Namun, Deddy memastikan Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.
Baca Juga: Jelang Pemilu UWM Minta Etika Politik dan Hukum Ditegakkan
Deddy memastikan, di putaran kedua, seluruh rakyat Indonesia diluar pendukung Anies-Muhaimin, akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.
"Rakyat akan memastikan negara ini tidak jatuh kepada orang yang serakah, emosional, punya rekam jejak masa lalu, dan anak yang belum bisa kerja untuk memimpin negara ketika Presiden berhalangan," tegas Deddy.
Baca Juga: Hasil Semifinal Piala Asia 2023: Menang Tipis Atas Iran, Qatar Berpeluang Pertahankan Gelar Juara
Sebelumnya, Ahok mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil dalam rangka ingin fokus mengampanyekan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.(ati)