Krjogja.com Yogya Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melaksanakan diskusi akademik yang menarik pada tanggal 24 dan 25 Oktober 2024. Avrielle, berasal dari New Jersey, seorang volunter Princeton in Asia yang bekerja sama dengan Kantor Pelatihan Bahasa dan Budaya UAJY, menjadi narasumber. Dua masalah utama yang berkaitan dengan generasi Z dalam hal pendidikan tinggi dibahas dalam diskusi ini.
"Pros and Cons of Using AI, Such as ChatGPT, for Student Assignments" Peserta membahas tentang manfaat dan tantangan penggunaan alat AI seperti ChatGPT dalam tugas mahasiswa. "AI dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membantu mahasiswa dalam penelitian dan eksplorasi ide-ide baru," kata Avrielle.
Namun, kita harus waspada terhadap kemungkinan ketergantungan teknologi yang berlebihan. Diskusi itu sangat menarik. Dalam diskusi ada kelompok yang setuju dengan penggunaan ChatGPT untuk tugas-tugas mahasiswa, dan yang kedua tidak setuju. Ketika ada argumen, ada tiga tahap. Pada tahap pertama, setiap kelompok memberikan sudut pandang mereka bersama dengan penjelasan rasional mengapa mereka setuju atau tidak setuju dengan penggunaan Chat GPT untuk tugas mahasiswa.
Pada langkah kedua, setiap kelompok diminta untuk memberikan tiga tanggapan secara bersamaan. Tahap terakhir adalah masing-masing kelompok menyampaian pernyataan atau Kesimpulan.
Yang menarik dari setiap kelompok adalah membuat argumen yang rasional. Mereka yang mendukung penggunaan Chat GPT untuk penugasan mahasiswa memberikan alasan rasional antara lain 1) membantu mengembangkan ide-ide baru, 2) mendukung proses pembelajaran, terutama dalam sesi diskusi dan tanya jawab materi saat mahasiswa mempresentasikan materi, dan 3) penggunaan aplikasi AI seperti Chat GPT relatif cepat dan mudah.
Pada kelompok yang menentang penggunaan AI untuk penugasan mahasiswa, ada beberapa alasan yang dikemukakan. Salah satunya adalah bahwa mahasiswa terlalu bergantung pada informasi yang diberikan oleh ChatGPT tanpa memvalidasi kebenaran informasi tersebut. Kedua, informasi/jawaban dari hasil ChatGPT menghambat kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis karena ketergantungan penuh pada jawaban yang telah disediakan oleh ChatGPT. Terakhir, ada kemungkinan besar potensi plagiarism dalam bidang akademik.
"Problems and Challenges with Gen Z in Higher Learning Education"
Pada problem dan tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dalam pendidikan tinggi. Diskusi mencakup isu-isu seperti personalisasi, mental health, dan pentingnya metode pengajaran yang menarik di pendidikan tinggi.
Rustiana, koordinator kelas internasional, menyatakan, "Kami perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan generasi Z agar mereka dapat berkembang di dunia yang terus berubah." Pak Agung Bimo, dosen manajemen, menambahkan, "Memahami tantangan yang dihadapi mahasiswa saat ini adalah kunci untuk mengembangkan strategi pengajaran yang efektif. Kita harus beradaptasi agar bisa lebih relevan dengan kebutuhan mereka."
Diskusi ini mencerminkan komitmen FBE UAJY untuk memahami dan menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang. Dengan menggandeng Avrielle melalui kerja sama dengan Princeton in Asia, fakultas ini berusaha untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan melalui metode pembelajaran yang inovatif, kondusif dan menyenangkan. (*)