nasional

Perubahan Iklim Tambah Jumlah Kematian Di Dunia

Selasa, 10 Desember 2024 | 19:57 WIB
Ilustrasi Penyebab Perubahan Iklim Credit: pixabay

Krjogja.com - Jakarta - Ketua Umum Pita Putih Indonesia Dr. Ir. Giwo Rubianto, M.Pd mengatakan, perubahan iklim yang merupakan tantangan global yang berdampak luas, dimana menurut penelitian, antara tahun 2030-2050 perubahan iklim akan menyebabkan bertambahnya kematian sebanyak 250.000 per tahun (di dunia) karena malnutrisi, malaria, diare dan dampak dari stress.

Dan saat terjadi bencana akibat perubahan iklim, perempuan dan anak anak lah yang memiliki resiko kematian lebih tinggi 14 kali lipat dari laki-laki.

Menurut data UNICEF, Indonesia termasuk dalam 50 negara teratas di dunia dengan anak-anak yang paling berisiko terpapar dampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. “Kalau pelayanan kesehatan dapat kita kendalikan, namun perubahan iklim yang berdampak pada kesehatan ibu dan anak tidak/belum dapat kita kendalikan,” kata Giwo Rubianto, dalam acara seminar Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Ibu dan Anak, di Jakarta, Selasa (10/12).

Baca Juga: Perkuat Pendidikan Nonformal, Mendikdasmen Dorong LKP Tingkatkan Kemitraan

Giwo berharap Kementerian Kesehatan sudah memiliki grand design yang jelas dan terencana dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Sebuah rencana aksi yang sistematis dan terintegrasi akan sangat penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan respons terhadap perubahan iklim dapat dilaksanakan secara efektif. Hal ini sangat penting agar kita bisa lebih siap dalam menghadapi risiko-risiko kesehatan yang akan semakin meningkat, serta memastikan perlindungan yang optimal bagi generasi mendatang.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan dr, M. Baharuddin SpOG MARS, mengatakan pemanasan global dalam 100 tahun terakhir disebabkan aktivitas manusia, telah berdampak dan akan terua berdampak pada kondisi iklim di seluruh dunia.

Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Aston Villa Liga Champions UEFA: Head to Head dan Line Up

Dikatakan, berdasarkan laporan WMO (State of the Global Climate 2023) anomali suhu global tahun 2023 sebesar 1,45, atau 0,12 derajat celcis terhadap era pra induatri 1850-1900. Tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah."Perubahan iklim di Indonesia pada tahun 2023 terjadi suhu udara rata rata wikayah menvapai 27,2 derajat celcius. Anomali terhadap normal 1991-2020 0,5 derajat celcius. Suhu udara tahun 2023 tertinghi kedua stelah tahun 2016,” paparnya.(Lmg)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB