nasional

Belajar Dari Insiden Kecelakaan Pesawat tahun 2024, Erick: Kita Review Kondisi Pesawat yang Dimiliki Maskapai

Jumat, 3 Januari 2025 | 07:45 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) dalam jumpa pers seusai rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports, dan AirNav Indonesia ( ANTARA/Harianto)

Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya mitigasi kecelakaan pesawat.

Hal itu dikatakan Erick dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/1/2024), menanggapi sejumlah kecelakaan pesawat terbang di penghujung tahun 2024

Selain mitigasi, Erick juga ingin memastikan waktu istirahat kru (awak) yang cukup untuk mencegah kelelahan, serta menjaga keselamatan penerbangan yang optimal.

Selain itu, Erick juga mengungkapkan adanya kecelakaan di Kanada dan Norwegia, meskipun ia memilih untuk tidak menyebutkan jenis pesawat atau jumlah korban demi menjaga etika dan perasaan keluarga korban.

Baca Juga: Hujan Deras di Kulonprogo, 24 Kejadian Bencana Melanda Delapan Kapanewon

"Saya tidak sebutkan pesawat terbangnya karena ini etika ya. Dan juga jumlahnya saya nggak mau sebutkan karena ini juga menjaga perasaan," kata Erick seperti dilansir Antara.

Sebagai respons, Erick menekankan pentingnya melakukan review terhadap kondisi pesawat yang dimiliki masing-masing maskapai untuk memastikan pesawat-pesawat tersebut dalam keadaan aman dan terawat dengan baik.

Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya melakukan evaluasi terhadap tingkat kelelahan kru, meskipun ia yakin para kru yang bertugas sudah berpengalaman dalam menghadapi situasi penerbangan yang berbeda.

"Nah, tentu tadi kita review memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini supaya benar-benar kita jaga. Dan juga tingkat kelelahan kru juga di-review," ucapnya.

Baca Juga: Permendikbudristek Nomor 67 Tahun 2024: Wadah Baru untuk Guru Tingkatkan Kompetensi

Ia juga mengingatkan agar keselamatan di bandara terus diperhatikan, dengan beberapa bandara sedang menjalani evaluasi terkait sistem keselamatan yang ada.

Erick memberikan apresiasi kepada Bandara Jakarta-Bali, yang telah mencapai tingkat kepatuhan tinggi terhadap standar internasional, meskipun ada beberapa bandara lain yang masih perlu ditinjau lebih lanjut.

Ia juga mengingatkan bahwa kecelakaan bisa disebabkan oleh faktor luar biasa, seperti cuaca ekstrem atau burung yang masuk ke mesin pesawat. Sehingga Airnav diminta untuk memberikan sistem peringatan dini.

"Tapi beberapa airport sedang di-review lagi, termasuk tadi ada beberapa mungkin antisipasi karena beberapa kecelakaan juga itu karena extraordinary. Ada udara, ada burung yang masuk ke mesin, tadi juga kita sudah sampaikan ke AirNav untuk juga early warning," jelas Erick.

Baca Juga: PSS Mulai Latihan Paska Libur Akhir Tahun, Mazola Junior Tunggu Manajemen Selesaikan Administrasi Pemain Baru

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB