nasional

PHTC Kesehatan Presiden Prabowo Dimulai dari Daerah 3T, 32 Rumah Sakit Segera Naik Kelas

Jumat, 17 Januari 2025 | 19:37 WIB
Peletakan batu pertama pengembangan RSUD Reda Bolo di Sumba Barat Daya, NTT, Jumat (17/1), merupakan wujud nyata dari dimulainya PHTC di bidang kesehatan Presiden Prabowo Subianto. (Dok Kemenkes)

Krjogja.com - JAKARTA - Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win di bidang kesehatan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dimulai dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Pada Jumat (17/1/2025), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan peletakan batu pertama untuk peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Seremoni tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) A.M. Putranto, serta pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Dalam sambutannya, Menkes menyampaikan bahwa RSUD Reda Bolo akan ditingkatkan dari tipe D menjadi tipe C. Dengan peningkatan ini, fasilitas kesehatan yang lebih baik akan tersedia sehingga pasien dengan kasus serius dapat langsung ditangani tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Kupang atau Jakarta.

Baca Juga: Minta Tambahan Kuota Haji, Prabowo Akan Bertemu Pangeran MBS

“Pasien tidak perlu lagi dikirim ke Kupang. RS ini akan mampu melayani masyarakat dengan lebih baik, dan mereka bisa sembuh lebih cepat,” ujar Menkes.

RSUD Tipe C dengan Fasilitas Modern
Rumah sakit tipe C diwajibkan memiliki tenaga dokter spesialis dasar, yaitu spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Kehadiran tenaga medis ini memungkinkan kasus medis kompleks dapat ditangani di tempat, tanpa harus merujuk pasien ke fasilitas kesehatan dengan tipe pelayanan lebih tinggi.

Selain itu, RS tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih. Menurut Menkes, fasilitas ini akan meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di wilayah 3T.

“Dengan fasilitas yang memadai, RS tipe C juga menjadi penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga beban rumah sakit besar dapat berkurang, dan akses pelayanan kesehatan masyarakat menjadi lebih cepat,” tambah Menkes.

Baca Juga: Hasan Nasbi Tinjau Makan Bergizi Gratis di Sleman, Siswa Makan Ayam, Tahu dan Susu

Pengembangan RSUD Reda Bolo meliputi pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, fasilitas ICVCU, Intermediate, KRIS, VIP, ICU, PICU, HCU, ruang operasi modern, cathlab, laboratorium lengkap, poliklinik, serta peralatan medis canggih lainnya.

Komitmen Pemerintah untuk Layanan Kesehatan Merata
Kepala KSP A.M. Putranto menyebut peningkatan kapasitas RSUD Reda Bolo merupakan langkah nyata pemerintah untuk memastikan layanan kesehatan berkualitas dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia, khususnya di daerah terpencil.

“Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk mempercepat perbaikan layanan kesehatan secara merata,” tegasnya.

Baca Juga: Peran Susu Sangat Penting Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Peningkatan kualitas dan kapasitas RSUD ini tidak hanya dilakukan di RSUD Reda Bolo, tetapi juga di 66 kabupaten/kota wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025, sedangkan sisanya, yaitu 34 RSUD, akan ditingkatkan pada tahun 2026.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB