nasional

Catat! 3 Bulan Ini Jadi Puncak Musim Kemarau 2025

Selasa, 15 April 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi musim kemarau (Ist)


KRjogja.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2025 akan dimulai pada Mei, mencapai puncaknya pada Juni hingga Agustus. Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua diprediksi akan merasakan dampak signifikan.

Antisipasi dini sangat penting untuk meminimalisir risiko kekeringan dan kebakaran hutan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau ini. Peringatan dini bertujuan agar masyarakat dan berbagai sektor dapat melakukan langkah-langkah antisipatif.

Prediksi musim kemarau 2025 ini didasarkan pada analisis data iklim dan cuaca yang komprehensif. BMKG mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi musim kemarau, sehingga prediksi yang diberikan diharapkan akurat dan dapat diandalkan. Informasi ini penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk melakukan persiapan yang matang guna mengurangi dampak negatif musim kemarau.

Baca Juga: Klaim Asli, Tim Hukum: Tak Ada Kewajiban Tunjukkan Ijazah Jokowi ke Masyarakat Umum

“Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Dwikorita.

Puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah-wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

Terkait sifat musim kemarau 2025, sekitar 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26% wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14% wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

Baca Juga: Maret, Cadangan Indonesia 157,1 Miliar Dolar AS

“Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” tambahnya.(*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB