nasional

Dorong Kolaborasi BUMDes dan Koperasi Merah Putih untuk Pemberdayaan Ekonomi Desa

Kamis, 19 Juni 2025 | 17:00 WIB
Kolaborasi BUMDes dan Koperasi Merah Putih harus menjadi kekuatan ekonomi akar rumput (Ist)

Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih sebagai penggerak utama ekonomi lokal.

Hal ini disampaikannya saat membuka Seminar Nasional bertajuk “Optimalisasi Kelembagaan Ekonomi Desa Menuju Masyarakat Berdaya” di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok.dalam siaran pers, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga: Perkuat Diplomasi Pendidikan Tinggi, Kemdiktisaintek Jajaki Kerja Sama Strategis dengan ITMO University Rusia

“Kolaborasi BUMDes dan Koperasi Merah Putih harus menjadi kekuatan ekonomi akar rumput. Dengan sinergi ini, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja,” tegas Menko PM Muhaimin.

Ia juga menyebut bahwa inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo. BUMDes telah bekerja di lebih dari 60.000 desa selama satu dekade, sementara Koperasi Merah Putih menjadi penggerak baru yang menjanjikan. Kolaborasi keduanya diharapkan tidak hanya menghasilkan kinerja akumulatif, tapi eksponensial.

Menko PM menambahkan, karakteristik kedua lembaga yang berbasis pemberdayaan memungkinkan inklusivitas dari tingkat akar rumput. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Program Prioritaskan Pro-Rakyat Bupati Sleman, WiFi Gratis Padukuhan Pakai CSR Swasta Mulai 2026

Perguruan tinggi dapat berkontribusi melalui pelatihan, KKN, riset, hingga penguatan kapasitas. Sementara pihak swasta dan BUMN didorong membuka akses pembiayaan dan peningkatan literasi keuangan yang terstandar.

Seminar ini menghadirkan beragam narasumber dari Kemenko PM, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Koperasi, Bank Mandiri, BRI, IPB University, Pertamina Foundation, hingga para praktisi pembangunan desa.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu menyoroti pentingnya kelembagaan ekonomi desa yang adaptif terhadap disrupsi digital, perubahan iklim, dan tren ekonomi hijau. Sesi panel juga menampilkan berbagai inovasi seperti skema pembiayaan dari bank nasional, model pendampingan dari sektor swasta, dan program One Village One CEO dari IPB.

Lebih dari 750 peserta hadir dalam seminar ini, terdiri dari kepala desa, pengelola BUMDes dan koperasi desa, dinas terkait, akademisi, serta mitra pembangunan.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenko PM, Universitas Indonesia, dan IPB University. Seminar ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. (ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB