nasional

Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terus Dilakukan

Jumat, 4 Juli 2025 | 11:20 WIB
Tim SAR Gabungan dan nelayan membantu mencari korban.

KRjogja.com - BALI - Sebuah kapal penyeberangan milik operator swasta tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. Yaitu KMP Tunu Pratama Jaya, saat berlayar di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam pernyataan resmi mengonfirmasi kejadian nahas tersebut dan membeberkan kronologi kejadian.

Disebutkan, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan.

Baca Juga: Kenapa Street Art Dianggap Biasa di Jogja, Tapi Dihapus di Kota Lain?

Kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB, ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.

"Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, Kamis (3/7/2025) malam.

"Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban atau kondisi seluruh penumpang, mengingat operasi SAR masih berlangsung intensif di lokasi kejadian," sambungnya.

Penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.

Baca Juga: Turut Berduka, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Santunan bagi Mahasiswa UGM yang Wafat

"Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud," sebutnya.

"ASDP menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. Saat ini, kami fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya," tambahnya.

Di sisi lain, ASDP mengimbau khususnya pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.

"Situasi operasional di pelabuhan tetap dikendalikan secara ketat dengan mengedepankan aspek keselamatan pelayaran," kata Shelvy.

Baca Juga: BPD DIY Syariah Dorong Inklusi Keuangan Melalui Agen Laku Pandai di Pesantren

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB