nasional

Elizabeth Runtu Ajak Anak Muda Bela Negara Lewat Semangat dan Kreativitas

Senin, 3 November 2025 | 19:20 WIB
Elsa (kanan) usai menjadi pemateri workshop Bela Negara (Istimewa)

Krjogja.com - Belum lama ini aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara berubah menjadi ruang penuh semangat kebangsaan. Ratusan peserta — dari siswa, mahasiswa, guru, hingga tokoh masyarakat — duduk antusias mengikuti Workshop Bela Negara Tingkat Nasional yang digelar oleh Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (FPDR) Sulut.

Namun, ada sosok yang paling mencuri perhatian pagi itu: Elizabeth Runtu, S.H., penyanyi pop asal Yogyakarta yang kini juga dikenal sebagai praktisi hukum dan pendiri komunitas sosial Kawan Mekar.

Baca Juga: Buku 'Untold Story – Strategi Public Relations di Industri Kreatif' Ungkap Kerja Public Relations di Balik Dinamika Isu Industri

Dikenal lewat suara merdunya, Elizabeth — atau akrab disapa Elsa — kali ini tampil bukan dengan mikrofon konser, melainkan dengan semangat membara di balik podium. Membawakan materi bertajuk “Generasi Emas 2045”, ia berbicara lantang tentang pentingnya bela negara di era modern.

“Bela negara bukan hanya soal melindungi, tapi juga membangun. Generasi emas 2045 adalah generasi yang bangga menjadi bangsa Indonesia, menjaga persatuan dalam keberagaman, produktif, inovatif, dan berakhlak,” tegas Elsa dengan nada penuh keyakinan.

Gaya bicaranya yang lugas, namun tetap hangat dan komunikatif, membuat para peserta terhanyut. Tak ada jarak antara narasumber dan audiens — justru ada koneksi emosional yang tumbuh, seperti halnya ketika ia bernyanyi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini, Selasa 4 November 2025: Waspadai Hujan Ringan di Seluruh Wilayah

Dalam pemaparannya, Elsa menyoroti bagaimana spektrum ancaman terhadap bangsa kini semakin kompleks dan multidimensi.

Ia menegaskan bahwa semangat bela negara tak lagi hanya soal angkat senjata, tetapi juga tentang menumbuhkan kesadaran, rasa cinta tanah air, dan keyakinan pada kekuatan bangsa sendiri.

“Cinta tanah air, kesetiaan pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara adalah sumber daya yang harus terus dibina,” ujarnya.

Menurutnya, setiap warga negara memiliki peran dalam menjaga Indonesia, sekecil apa pun kontribusinya.

“Menulis, mengajar, mencipta, bahkan bernyanyi pun bisa menjadi bentuk bela negara — selama dilakukan dengan niat untuk mengangkat nama bangsa,” tambahnya dengan senyum khasnya.

Elsa bukan sekadar berbicara teori. Sebagai pendiri komunitas Kawan Mekar, ia aktif menggerakkan kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.

Baginya, bela negara dimulai dari hal kecil — dari cara kita menolong sesama, hingga menebarkan energi positif di lingkungan sekitar.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB