nasional

Indonesia Tahun 2025 Tidak Impor Beras

Selasa, 18 November 2025 | 11:10 WIB
Komoditas beras di Pasar Jungke (foto:Abdul Alim)

 


JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pada tahun 2025 ini Indonesia tidak akan mengimpor beras dan pakan jagung. Pasalnya produksi beras tahun 2025 ini mengalami surplus sekitar 4 juta ton.

Adapun peningkatan produksi beras tahun 2025 mencapai 34,77 juta ton beras atau meningkat 13,54 persen dibanding tahun 2024. Sementara produksi jagung mencapai 16,55 juta ton atau meningkat 9,34 persen dibanding tahun 2024. “Tahun 2025 kita sudah tidak mengimpor beras dan jagung, karena kita mengalami surplus produksi beras hingga 4 juta ton,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam acara paparan pada International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 di Jakarta, Senin (17/11).

Dikatakan, pada tahun 2024 lalu, realisasi impor beras mencapai 4,52 juta ton, sedangkan realisasi impor jagung mencapai 250 ribu ton. Namin pada tahun 2025 impor beras dan jagung sudah 0.
“ Jadi untuk tahun 2025 ini, impor beras dan jagung menjadi 0 atau turun 100 persen dari tahun 2024,” tegasnya.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Yogyakarta Cetak Relawan Tangguh untuk Advokasi dan Respon Kemanusiaan melalui Humanesia Camp

Ditegaskan, untuk harga gabah dan jagung di tingkat petani, meningkatkan dampak dari kebijakan kenaikan HPP. Misalnya harga gabah tahun 2024 mencapai Rp 5.000 per kg menjadi Rp 6.500 per kg tahun 2025 atau meningkat 30 persen. Sedangkan untuk harga jagung dari Rp 4.521 per kg tahun 2024 menjadi Rp 5.500 per kg tahun 2025 atau meningkat 21 persen.

Zulhas juga mengatakan, karena adanya program makanan bergizi gratis (MBG) bagi 82,9 juta penerima mulai 2026, maka pemerintah akan menggalakkan potensi pangan lokal untuk memasok program MBG tersebut. Misalnya kesiapan produksi besar untuk telur, ikan, ayam, sayur, dan buah.

Dengan rincian untuk telur ayam 368 ribu ton per tahun atau Rp 11 triliun. Daging ayam sebanyak 663 ribu ton per tahun atau Rp 26,5 triliun, ikan sebanyak 415 ribu ton per tahun atau Rp 17,85 triliun per tahun dan beras sebanyak 2,3 juta ton per tahun atau Rp 31 triliun.

Dikatakan, rencananya pemerintah akan membangun tambak ikan berskala besar seluas sekitar 20.000 hektare di Jawa, serta mengembangkan tambak di 500 kabupaten dan kota. Langkah tersebut diperkuat dengan rencana pembangunan 2.000 desa nelayan pada 2026.

Zulhas menyebut pengembangan pakan ternak dan budidaya ayam berskala nasional juga menjadi bagian dari strategi memperkuat pasokan protein. Ia menilai kebutuhan besar program MBG memerlukan dukungan yang signifikan dari banyak sektor pangan. Sedangkan produksi beras nasional diperkirakan mencapai 34,77 juta ton pada tahun ini, diikuti peningkatan produksi jagung sekitar 9 persen. (Lmg)

 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB