Krjogja.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya bibit siklon tropis bernomor 93.Bibit siklon ini terdeteksi di wilayah Samudra Hindia, tepatnya di sekitar koordinat 12,0 derajat Lintang Selatan dan 115,8 derajat Bujur Timur.
Meski terpantau jelas, BMKG menyatakan kemungkinan bibit siklon 93S berkembang menjadi siklon tropis tergolong rendah. Saat ini, sistem tersebut juga tercatat bergerak menjauh dari wilayah Indonesia.
Baca Juga: Isu pengasuhan dan karakter anak bisa diselesaikan secara kolaborasi
"Hasil analisis BMKG, 93S diprediksi bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan dalam periode 24 hingga 72 jam kedepan masih berpeluang rendah untuk berubah menjadi siklon tropis,"
BMKG menambahkan, keberadaan bibit siklon ini tetap berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa bibit siklon 93S yang berada di selatan Bali hingga kawasan Nusa Tenggara dapat memengaruhi kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan.
Dampak yang mungkin terjadi antara lain hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: SV Undip Selenggarakan Summer School 2025, Diikuti 25 Mahasiswa dari China
Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi angin kencang serta gelombang laut tinggi, terutama di wilayah pesisir selatan.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan informasi cuaca, khususnya bagi warga yang tinggal di daerah terdampak. Informasi terbaru dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BMKG menyediakan pembaruan perkembangan siklon melalui laman resmi pemantauan siklon tropis, sementara informasi cuaca harian dapat diakses melalui media sosial @infobmkg, aplikasi InfoBMKG, serta layanan call center 196.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dengan menerapkan prinsip peringatan dini dan tindakan cepat guna meminimalkan risiko korban.
"Kami akan terus memonitor secara realtime perkembangan Siklon Tropis Bakung dan bibit 93S melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta dan akan melaporkan secepatnya jika ada perubahan yang signifikan,"
Dengan pemantauan berkelanjutan ini, BMKG berharap masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.