nasional

Rantau di Rintik Karya Mahasiswa ISI Yogyakarta Dipentaskan Perdana di Anugerah Diktisaintek 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:20 WIB
Penampilan mahasiswi ISI Yogyakarta Diva Aurel bawakan Rantau di Rintik (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Diva Aurel, menampilkan karya komposisi musik berjudul Rantau di Rintik dalam ajang Anugerah Diktisaintek 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Jumat (19/12/2025) bertempat di Graha Diktisaintek, Gedung D Lantai 2, Jakarta.

Pementasan tersebut menjadi penampilan perdana Rantau di Rintik di hadapan publik, sekaligus menandai partisipasi aktif ISI Yogyakarta dalam forum nasional yang mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan tinggi, lembaga layanan pendidikan tinggi, serta mitra strategis dari berbagai sektor.

Rantau di Rintik merupakan komposisi musik etnik yang memadukan instrumen tradisional Minangkabau dan Sumatera, yakni talempong, sampelong, dan serunai, dengan olahan vokal dan struktur musikal kontemporer. Karya ini menghadirkan lanskap bunyi yang merefleksikan pengalaman kolektif masyarakat pascabencana alam, khususnya di wilayah Sumatera.

Baca Juga: Perayaan Dies Natalis ke-70 USD Diwarnai Refleksi Perjalanan Institusi

Diva Aurel, menjelaskan komposisi tersebut lahir dari kepekaan sosial dan refleksi personal terhadap peristiwa bencana yang berdampak luas bagi kehidupan masyarakat. "Komposisi musik ini terinspirasi dari kondisi bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Saya tidak hanya ingin menggambarkan peristiwa bencananya, tetapi juga situasi setelahnya ketika air surut, namun ingatan, luka, dan upaya untuk bangkit masih terus berdenyut," ungkap Diva Aurel dalam pernyataan tertulis.

Menurutnya, Rantau di Rintik disusun sebagai musik fase transisi, yang menggambarkan pergeseran suasana dari kekacauan menuju pemulihan. Dentang talempong yang repetitif merepresentasikan denyut kehidupan yang tersisa, desau sampelong menghadirkan nuansa hening dan kontemplatif, sementara lengking serunai menjadi simbol ratapan sekaligus seruan harapan.

Penampilan tersebut mendapat perhatian audiens Anugerah Diktisaintek 2025, sebuah agenda nasional yang bertujuan memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi, lembaga layanan pendidikan tinggi (LLDikti), insan pendidikan, media, jurnalis, serta mitra yang berkontribusi nyata dalam mendukung program Diktisaintek Berdampak selama satu tahun terakhir. Anugerah Diktisaintek 2025 sendiri dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, pimpinan LLDikti dari seluruh Indonesia, serta berbagai institusi mitra.

Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2025, Mobilitas Warga dan Faktor Cuaca Mendapat Mendapat Perhatian Utama

Rangkaian acara berlangsung sejak pukul 13.00 WIB dan mencakup pemberian anugerah di berbagai bidang, mulai dari saintek, riset dan pengabdian, pendidikan tinggi, hingga kehumasan dan media. Keikutsertaan karya Rantau di Rintik dalam forum nasional ini memperlihatkan bagaimana praktik seni dan etnomusikologi dapat berperan sebagai medium refleksi sosial sekaligus komunikasi kultural di ruang publik.

Seni tidak hanya diposisikan sebagai pertunjukan estetis, tetapi juga sebagai sarana membangun empati, mengaktifkan memori kolektif, dan mengartikulasikan harapan pascabencana. Bagi ISI Yogyakarta, pementasan ini menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mendorong mahasiswa untuk merespons isu-isu sosial melalui penciptaan karya seni yang kontekstual, berakar pada tradisi, dan relevan dengan dinamika masyarakat kontemporer.

Kehadiran mahasiswa ISI Yogyakarta di panggung nasional Anugerah Diktisaintek juga menegaskan peran pendidikan seni dalam ekosistem pendidikan tinggi Indonesia.


Melalui Rantau di Rintik, ISI Yogyakarta kembali menegaskan bahwa seni memiliki daya hidup sebagai ruang refleksi, pemulihan, dan transformasi sebuah bahasa yang mampu merangkul duka, merawat ingatan, dan membuka kemungkinan lahirnya harmoni baru dari setiap reruntuhan. (Fxh)

 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB