YOGYA,KRJOGJA.com-  Setidaknya 44 anggota Asia Table Tennis Union (ATTU) bakal menggebrak GOR SasanaÂ
Among Raga Yogya dalam kejuaraan tenis meja Asia ke-24 tahun 2019. Event yang diselenggarakan PengurusÂ
Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) kerja sama dengan Pengda PTMSI DIY dan sponsor utama SSP Holding tersebut bakal digelar 15 hingga 22 September 2019. Kejuaraan tahun ini diberi label SSP 24th ITTFAsian Table Tennis Championships 2019.
Ketua umum Pengda PTMSI DIY H Bagiya Rakhmadi SH di Yogya, Sabtu (31/8) menjelaskan kejuaraan tenis meja Asia merupakan agenda kejuaraan dua tahunan terbesar di Asia, sehingga pemenangnya berhak menyandang gelar juara Asia. "Event ini pertama kali diselenggarakan tahun 1952. Saat itu Federasi Tenis Meja Asia masih bernama The Table Tennis Federation Of Asia (TTFA), tapi setelah tahun 1972 kejuaraan tenis meja Asia dalam pengawasan Asia Table Tennis Union (ATTU).
Disebutkan, dari 44 anggota ATTU yang sudah mendaftar ke panitia penyelenggara, mereka akan dibagi menjadi 5 regional grup. Yaitu regional <>Grup Asia Timur (East Asia)
meliputi China (Tiongkok), Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Makau, Mongolia, Korea Utara, Chinese Taipe (Taiwan). Grup Asia Tenggara
terdiri Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.Grup Asia Selatan
Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Srilanka. Grup Asia Barat
, Bahrain, Irak, Jordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Syiria, UAE dan Yaman. Grup Central Asia
Afghanistan, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.
Lebih lanjut dikatakan, Indonesia sebelumnya juga pernah menjadi tuan rumah Kejuaraan tenis meja Asia ke-6Â
tahun tahun 1982 di Jakarta. Saat menjadi penyelenggara ke-6 itu, dinilai sukses, sehingga menjadi titik kebangkitan tenis meja Indonesia pada periode tersebut.Â
"Dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejuaraan Tenis Meja Asia 2019, PP PTMSI percaya akanÂ
memberikan angin segar bagi dunia tenis meja Indonesia dan membuka jalan bagi kebangkitan tenis meja nasional. Tenis Meja Indonesia kembali disegani di kawasan ASEAN, Asia bahkan dunia," paparnya.