JAKARTA, KRJOGJA.com - Ambisi pasangan ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon mejuarai turnamen Blibli Indonesia Open 2019 mejadi kenyataan. Dibabak final mampu menundukkan seniornya pasangan Hendra Setiaewan/Muhammad Ahsan dua set langsung 21-19, 21-16 di Gedung istora Senayan, Jakarta. Dengan kemenangan ini, pasangan Kevin/Marcus mampu mempertahankan gelar juara yang diraihnya tahun lalu. Sementara pasangan Hendra/Ahsan harus puas sebagai runner up turnamen yang berhadiah total Rp 17 miliar itu.
Ada acara menarik sebelum kedua pasangan Indonesia berlaga di final, diantaranya ada acara menyanyikan lagu Padamu Negeri dan diacara pemberian hadiah, para pemain naik podium disertai putra-putrinya yang masih kecil, kecuali Kevin Sanjaya yang belum keluarga. Menpora Imam Nahrawi didampingi Ketua PP PBSI, Jenderal (Pur) Wiranto memberikan ucapan selamat dan membagikan medali.
Ini adalah untuk kali ke-9 Marcus/Kevin bertemu dengan Ahsan/Hendra. Terakhir kali, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertemu pada final Indonesia Masters 2019, Januari lalu. Saat itu, Marcus/Kevin menang, dengan skor 21-17, 21-11.
Marcus/Kevin secara keseluruhan unggul 6-2 dalam rekor pertemuan dengan seniornya tersebut. Ahsan/Hendra tercatat pernah menang atas Marcus/Kevin pada Indonesia Open 2015 dan Malaysia Open 2016.
“Terus terang menghadapi menghadapi pasangan senior Hendra/Ahsan harus waspada, sedikit lengah, bisa berakibat fatal. Sebab akan menjadi senjatanya untuk dapat mengalahkan lawan. Makanya kita hati-hati dan tidak lengah,†kata Kevin.
Hal itu juga diamini oleh Marcus Gideon. Bahkan menurutnya, ini adalah berkah yang patut disyukuri, sebab belakangan belum berhasil mengukir gelar juara.†Kami bersyukur mampu juara dan mempertahankan gelar juara yang iraih tahun lalu,†ujar Marcus.
Dengan hasil ini, maka Indonesia mampu meraih satu gelar dari lima gelar yang diperebutkan pada Blibli Indonesia Open 2019 BWF Super 1000. Selebihnya gelar juara hampir terbagi merata di negeri raksasa bulutangkis dunia, Cina, Indonesia dan Jepang. Seolah bulutangkis dunia kini berada di genggaman asia.