Enam pemain tim wanita Jepang menggunakan robot dalam sesi-sesi latihan mereka selama 8 hari. Beberapa pemain mengaku ada perbedaan bertanding melawan mesin dan serangan dalam permainan sesungguhnya.
Konfigurasi mesin ditetapkan sebelum serangan, sehingga robot penghalang bisa saja ada di posisi yang salah jika latihannya sedikit bergeser di lapangan.
Para peneliti berusaha mengatasi dengan dengan penambahan sensor gerakan pada mesin agar bisa secara otomatis menyesuaikan posisinya. Mereka akan memaparkan karya mereka dalam IEEE International Conference on Robotics and Automation di Singapura pada Mei nanti.
Luca Paolo Ardigò dari University of Verona, Italia, mengatakan, "Itu adalah perangkat yang sangat canggih dengan umpan balik positif dari para pemain."
Menurutnya ada baiknya jika ada penelusuran dampak sistem itu pada unjuk kerja para pemain selama satu musim latihan.(*)