Krjogja.com - YOGYA - Krisna Adi Darma (28) masih menjalani sanksi larangan bermain di sepakbola profesional seumur hidup, setelah drama pengaturan skor bersama Mojokerto Putra pada Liga 2 2018 silam. Kala itu Krisna sengaja menendang penalti jauh keluar dari gawang Aceh United, yang membuat Mojokerto Putra gagal melaju ke semifinal.
Krisna kini masih berjuang agar hukumannya diputihkan oleh federasi dan bisa bermain lagi di sepakbola profesional. Perjuangannya belum membuahkan hasil memang, namun ia mengaku tak akan berhenti berusaha karena sepakbola adalah dunianya, dan ia menyadari kesalahan besar terdahulu.
"Saat ini saya mengetahui hanya dihukum seumur hidup, tapi sampai kini belum pernah mendapat surat dari PSSI baik secara tertulis maupun email. Jadi saya juga bingung dengan situasi ini," ungkap Krisna ketika berbincang, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Waspadai Dampak Negatif AI, Menkumham Dorong Penguatan Teknologi Intelijen Keimigrasian
Krisna sendiri saat ini tetap menyibukkan diri di dunia sepakbola tak resmi, dengan mengikuti laga antar kampung (tarkam). Seperti belum lama ini, ia mengikuti tarkam di Sragen Jawa Tengah dan awal bulan depan di Karanganyar.
"Tetap bahagia sepakbola karena ini kepuasan batin untuk saya. Bisanya baru tarkam saat ini, ya berusaha dinikmati, semoga nanti masih terbuka jalan untuk kembali ke profesional," lanjut pemain berposisi penyerang ini.
Di sisi lain untuk menyambung hidupnya bersama keluarga, Krisna menggeluti usaha kuliner. Ia berjualan kuliner non halal di kawasan Jalan Solo, yang kini sedang serius dikembangkannya.
Baca Juga: Jasa Internet Ikuti Regulasi, Kabel Mulai Ditata
"Kuliner ini serius ingin saya kembangkan, semoga bisa mendapat tempat di kalangan pecinta kuliner non halal di Jogja. Mudah-mudahan jadi rejeki saya," lanjut pemilik nomor punggung 9 kala dulu membela PSIM ini.
Mendoakan Indra Setiawan, Berharap PSIM Sukses ke Liga 1
PSIM baru saja resmi memperkenalkan Indra Setiawan (32) sebagai juru gedor baru musim 2023/2024. Indra didatangkan pelatih Kas Hartadi dengan pertimbangan pengalaman serta kemampuan mencetak gol, seperti yang ditunjukkannya di Mojokerto Putra 2018 saat menjadi Topskor Liga 2 dengan 29 gol.
Ketika diumumkan, reaksi publik sepakbola Yogyakarta menarik dicermati. Indra dikaitkan dengan Krisna Adi, karena Krisna dinilai menyelamatkan kariernya lantaran mengambil eksekusi penalti melawan Aceh United.
Baca Juga: PN Temanggung Terima Titipan uang Pembebasan Jalan Tol
Padahal, sepanjang musim, penalti Mojokerto Putra selalu diambil oleh Indra Setiawan dan seluruhnya (14) tak pernah meleset satupun. Hal ini menarik publik, tentu di antara dukungan bahwa Indra akan membawa hal baik bagi PSIM musim ini.
Krisna Adi pun mengaku sudah mengetahui kabar bergabungnya Indra di PSIM, klub yang dicintainya hingga ada tato logo Laskar Mataram di tangannya. Krisna mengaku bahwa Indra sudah memberi kabar beberapa waktu lalu, bahwa ia ada di Yogyakarta dan berencana gabung ke PSIM.
