Tidur Lama, PSSI Diminta Kembalikan Kejayaan Sepak Bola Putri Indonesia

Photo Author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 21:45 WIB
 Salah satu pesepak bola putri beradu keterampilan dengan pemain putra, dalam skema pertandingan gabungan pemain putra- putri pada turnamen MilkLife Soccer Challenge (MSC) di Supersoccer Arena Kudus.
Salah satu pesepak bola putri beradu keterampilan dengan pemain putra, dalam skema pertandingan gabungan pemain putra- putri pada turnamen MilkLife Soccer Challenge (MSC) di Supersoccer Arena Kudus.

Jepang juga secara konsisten masuk babak delapan besar, semifinal dan final Piala Dunia Wanita.

Sedang di kawasan Asean, Indonesia juga masih tertinggal dengan Thailand, Filipina dan Vietnam. Filipina bersama Vietnam bertarung di Piala Dunia Wanita, April- Mei lalu di New Zealand dan Australia.

Sebelumnya Negeri Gajah Putih Thailand masuk Piala Dunia di Perancis

“Lalu Indonesia kemana? Nah itu yang harus kita jawab. Ke depan kita minimal bisa masuk dua besar negara Asean untuk maju kompetisi Piala Dunia Wanita.”

“Kita tidak muluk- muluk, selama konsisten dalam pembinaan prestasi maka 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun nanti Indonesia akan tampil di Piala Dunia Wanita,” katanya.

Hal senada disampaikan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.

Digelarnya turnamen MSC memiliki tujuan besar, yaitu menggerakkan ekosistem sepak bola putri di Indonesia yang kelak dapat melahirkan pesepak bola profesional dan membawa Indonesia berlaga di Piala Dunia Wanita.

Djarum Foundation bersama MilkLife, sepanjang tahun 2024 akan memassalkan sepak bola putri melalui program MSC.

Delapan kota menjadi target pengembangan, yaitu Yogyakarta, Kudus, Solo, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bandung dan Jakarta.

Untuk menyongsong turnamen tersebut, telah digelar pelatihan singkat guru olahraga untuk menjadi pelatih sepakb ola putri yang dipandu Coach Timo Scheunemann, yang diikuti 245 guru olahraga jenjang SD.

Pada MSC 2023 Batch 3 yang berlangsung 15-17 Desember 2023 di Supersoccer Arena Kudus, pertandingan antar tim menggunakan skema baru 7 lawan 7 dengan lima pemain putri dan dua pemain putra.

Dengan bermain satu tim bersama anak laki-laki, diharapkan para pemain putri mampu mengembangkan teknik bermain sepak bola, serta semakin berani, sigap hingga kompetitif di lapangan hijau.

Sementara Head Coach MSC Kudus, Timo Scheunemann menilai para pemain MSC sudah mulai menunjukkan peningkatan kualitas permainannya.

Dia berharap pada 2025 mendatang, akan lahir All Star MSC dari Kudus. Lalu para pemain terbaik itu, akan dipertemukan dengan pemain terbaik dari kota lain.

‘Target terdekat AFF (Asean Football Feederation) U15 dulu. Tapi tentu dengan melihat kekuatan. Jika belum mampu kita kembangkan dan massalkan dulu,’’ terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X