Krjogja.com - YOGYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY menyerahkan secara simbolis tambahan bonus bagi atlet-atlet peraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Mendahului penyerahan bonus utama dari Pemerintah daerah (Pemda) DIY yang baru akan diserahkan pada awal 2025 mendatang, KONI DIY memberikan bonus tambahan sebesar Rp 20 juta bagi atlet peraih medali emas nomor perorangan.
Ketua Umum (Ketum) KONI DIY, Prof Dr H Djoko Pekik Irianto Mkes AIFO usai penyerahan bonus tambahan di Aula Kantor KONI DIY, Selasa (3/12/2024) mengatakan, penghargaan ini memang ditujukan sebagai tambahan bonus bagi atlet peraih medali emas.
"Penghargaan ini bisa dikatakan sebagai tambahan bonus bagi atlet peraih medali emas (kalau daerah lain ada yang diserahkan langsung saat penyerahan medali di PON, untuk DIY tambahannya sekarang). Jangan ada salah persepsi yang perak dan perunggu tidak dapat (tambahan bonus) begitu," terangnya.
Baca Juga: BSI Beri Fasilitas Ramah Difabel, Langkah Konkret Perkuat Layanan Inklusif
Dijelaskan Djoko, bonus tambahan ini menurutnya memang tidak semua atlet mendapat nominal yang sama, karena terdapat pembagian yang berbeda di nomor-nomor tertentu. "Jadi tambahan bonus uang sebesar Rp 20 juta itu untuk per-orang per-medali bagi peraih emas nomor perorangan. Sedangkan yang nomor ganda mendapatkan Rp 15 juta, sementara uang beregu atau tim rumusnya ikut dari Pemda. Contoh tadi dari drumband, masing-masing dapat Rp 3 juta," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Djoko Pekik juga mengatakan, jika bonus tambahan dari KONI DIY sudah diserahkan kemarin, untuk bonus utama yang berasal dari Anggaran Pemda DIY rencananya akan disampaikan pada awal 2025 mendatang.
"Harapannya pada Januari atau Februari. Besaran bonus perorangan emas Rp 200 juta. Jadi jumlah total peraih emas nomor perorangan itu jadinya Rp 220 juta, ya patut kita syukuri apresiasi Pemda DIY ini," tegasnya.
Penghargaan ini diharapkan bisa menambah motivasi atlet untuk persiapkan diri secara sungguh-sungguh kedepannya karena PON mendatang akan semakin berat persaingannya.
Baca Juga: Ekonomi Sirkular dan Peran Semua Pihak
"Atlet di bawah binaan Pengda masing-masing cabor mulai hari ini harus menyiapkan diri menuju PON XXII NTT-NTB 2028. Karena PON XXII tinggal 4 tahun lagi dan akan dimulai dengan Puslatda Pra PON di Mei 2025 demi mempertahankan 29 emas atau peringkat 9 PON," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) DIY, Dr Didik Wardaya SE MPd mengatakan, capaian 29 emas untuk DIY padan PON lalu jelas menjadi hasil proses yang panjang dan diharapkan bisa terus dipertahankan. terkait bonus prestasi atlet di PON lalu yang berasal dari Pemda DIY, dirinya mengaku masih diupayakan untuk segera bisa diserahkan kepada atlet.
"Hari ini ada proses penyerahan apresiasi kepada para atlet peraih emas. Bonus yang dari Pemda sampai saat ini masih diupayakan. Proses anggaran tidak bisa serta merta. Kalau kemarin ga terlalu banyak (raihan medali-nya), ya diserahkan tahun ini. Perkiraan butuhnya Rp 20 M, tapi dengan 29 emas dan diikuti NPC juga berprestasi. Kebutuhan kita melampaui apa yang diprediksi, jadi akan diberikan di tahun anggaran baru 2025," paparnya.
Baca Juga: PSS Nyaris Curi Satu Poin dari Dewa United, Penalti Menit Akhir Gagal Dieksekusi
Untuk besaran bonus medali emas yang tidak mengalami peningkatan dibandingkan bonus PON Papua, yakni tetap Rp 200 juta bagi nomor perorangan, lebih lanjut Didik meminta agar para atlet jangan membandingkan dengan daerah lain karena tentu besarannya tidak seberapa.
