Berlari Usai Tarawih Sampai Sahur, Siksorogo Sahurun 2025 Diikuti 235 Pelari

Photo Author
- Minggu, 16 Maret 2025 | 22:27 WIB
 Para pelari Siksorogo Sahurun. (foto: Istimewa)
Para pelari Siksorogo Sahurun. (foto: Istimewa)

KRjogja.com - KARANGANYAR - Lomba lari ekstrem bertajuk Siksorogo Sahurun kembali digelar saat Ramadan. Sebanyak 235 pelari menjawab tantangan berlari 42 kilometer mulai Kota Solo sampai Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jumlah peserta Siksorogo Sahurun pada ramadan tahun ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya yang maksimal hanya 150 pelari saja. Di event keempat ini, tak semua pelari mampu menaklukkan tantangan. Sebagian memilih menyerah di water station maupun lokasi sebelum garis finish.

"Ini merupakan event tahunan yang digelar menjelang Siksororo Twin Ultra tahun ini," kata Pembina Komunitas Siksorogo, Toni Hatmoko, Minggu (16/3/2025).

Baca Juga: Petugas Kebersihan Kereta Disiagakan Pada Momen Angkutan Lebaran Daop 6 Yogyakarta

Lari Siksorogo tak hanya mengandalkan kemampuan fisik saja. Namun juga kecerdasan emosional. Para pelari wajib membawa sarana life suportnya. Di Siksorogo Sahurun, para pelari berkumpul di start Gedung Trisakti Panggung Jebres Kota Solo. Tepat pada Sabtu (15/3/2025) pukul 21.00 WIB, mereka mulai berlari dengan menyusuri Jl raya Solo-Tawangmangu sampai ke Karangpandan dan Tawangmangu, Karanganyar. Titik finish di Vila Harjuno Sekipan Tawangmangu.

Toni mengatakan, water station disediakan di sepanjang rute. Ia mengatakan, tak semua berhasil ke garis finish. Maksimal pukul 03.00 WIB, lomba lari disudahi.

"Ada yang hanya sanpai 30 KM, sampai Karangpandan atau Sumokadu atau dimanapun itu sepanjang menyerah di rute, kita angkut melalui petugas sweeper. Semua berkumpul di finish. Kemudian sahur bersama dan salat bagi yang menjalankannya," katanya.

Baca Juga: KSPSI Ungkap Kebijakan Efisiensi Pemerintah Ancam 10 Ribu Pekerja Sektor Pariwisata DIY

Semua peserta memperoleh sertifikat Siksorogo Sahurun. Sertifikat khusus bagi mereka yang sampai lebih dulu di garis finish. Offie Hartanto, salah satu peserta mengatakan Siksorogo Sahurun selalu diikutinya tiap tahun. Pada tahun ini, ia tumbang di KM 30 dan harus diangkut ke finish.

"Menyelesaikan durasi 4 jam 38 menit. Menyerah di KM 30. Tapi saya cukup puas. Ini momen berkumpulnya reuni para pelari. Tahun depan diperbaiki lagi staminanya," katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

X