Nelayan Rembang Terimbas Dampak Corona

Photo Author
- Sabtu, 11 April 2020 | 14:50 WIB

Meskipun tidak bisa memuaskan para nelayan dan bakul ikan (juga terkait jaring pengaman sosial) namun kehadiran orang pertama di Rembang tersebut diharapkan bisa menambah semangat agar tidak mudah patah semangat. Karena over produksi,disisi lain semua perusahaan pengolah ikan tutup semua menyebabkan harga ikan terus melorot.

"Produksi ikan melimpah,sementara daya tampung yang besar (penyerap) dari perusahaan ikan tutup berarti tidak menyerap produksi (hasil), minimnya daya serap mengakibatkan harga pasar turun drastis," kata Ahsanudin, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi.

Sementara itu dari kawasan basis nelayan tradisional di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kota Rembang diperoleh keterangan, udang lobster (udang besar dari laut) yang sempat menjadi primadona nalayan kecil saat kondisi normal mampu menembus kisaran harga Rp 50 ribu hingga 60 ribu per ekornya,kini hanya bertahan di harga 25 ribu per ekor.

"Ada lagi Mas,kuda laut harganya bisa mencapai 7,5 juta per kilogramnya untuk ekspor ke Jepang dan Korea,sekarang tidak laku karena tidak ada permintaan atau pemesanan. Demikian juga rajungan kemarin masih menembus di harga Rp 90 ribu per kilogramnya, sekarang hanya Rp 30-35 ribu perkiogramnya," kata Judi (55) tokoh nelayan tradisional di Sukoharjo,Rembang kota. (Ags)




-

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB

Terpopuler

X