Mbah Maimun Zuber Minta Doakan Pak Mardiyanto

Photo Author
- Senin, 9 Juli 2018 | 14:47 WIB

REMBANG, KRjogja.com - Kiai kharismatik, KH Maemun Zuber (92) menasihati dan memberi wejangan kepada para kiai senior Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan saat menerima halal bihalal para kiai di kediamannya Ponpes Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Minggu sore (8/7/2018). Banyak wejangan atau petuah dari Mbah Maemun, panggilan akrabnya, sebagai bekal para kiai dalam bertugas mengayomi, membina dan melindungi umat yang semakin banyak tantangan.

Sejumlah kiai yang sowan terdiri Ketua Umum MUI Jateng yang juga Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturrahman, Semarang Dr KH Ahmad Darodji Msi, Ketua DPP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Dr KH Noor Ahmad MA, Mantan Gubernur Jateng yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng Drs KH Ali Mufiz MPA, Sekretaris DPP MAJT sekaligus Sekum MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg, Sekretaris Takmir Masjid Agung Kauman, Semarang (MAS) Ir KH Khammad Maksum dan sejumlah pengurus MAJT lainnya.

Dari sederet wejangan, salah satu yang disampaikan Mbah Maemun, meminta umat muslim di Jateng dan para pengelola MAS dan MAJT agar berterima kasih sekaligus mendoakan mantan Gubernur Jateng H Mardiyanto agar segera sembuh dari sakitnya. “Pak Mardiyanto berjasa besar dan luar biasa dalam upaya penyelamatan Bondo MAS hingga kini terwujud MAJT sebagai masjid tetenger Jawa Tengah,” katanya.

Mbah Maemun menjelaskan, Gubernur Jateng periode 1998-2008 ini, berhasil menciptakan dua hal besar. Pertama, mengambil langkah politis dan pilihan strategis hingga berbuah kembalinya tanah wakaf Bondo MAS seluas 39 hektar dari 100 hektar lebih tanah wakaf yang lenyap akibat pengurusan yang tidak benar.

Kedua, membuat tetenger kembalinya 39 hektar tanah wakaf tersebut dengan membangun MAJT yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006, dengan segala fasilitas pendukungnya, meliputi bangunan utama masjid, menara Al Husna 19 lantai, convention hall, plaza masjid dengan enam buah payung raksasanya, hotel graha agung dan wisma imam/wisma tamu.

“Semua dibangun di atas tanah wakaf bondo mesjid  seluas 10 hektar dengan anggaran APBD Jateng. Oleh karenanya kita semua harus berterima kasih kepada Pak Mardiyanto dan mendoakan agar sehar dari sakitnya,” pesannya.

Selain itu, lanjutnya, sebagai bentuk syukur kita wajib memelihara tanah wakaf tersebut secara benar, produktif serta menjaga, memelihara dan berkhidmat kepada MAJT dan MAS secara baik, profesional, penuh tanggung jawab, agar dapat dipertanggung jawabkan secara syar'i, administratif, dan hukum.

Pokok pikiran lainnya yang dikemukakan, posisi Islam Indonesia kini semakin sentral bagi masa depan dunia Islam. Jumlah pemeluk paling besar dilandasi semangat melawan penjajah yang sangat kuat. Selain itu, Indonesia juga negara besar yang utuh dalam bingkai NKRI juga tangguh dalam melawan separatisme. “Di sini Nahdlatul Ulama (NU) memiliki andil  besar dalam menegakkan NKRI,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X