KUDUS (KRjogja.com) - Sebanyak 33 gereja di Kudus yang akan digunakan untuk kegiatan natal 2016 diminta agar memasang close circuit television (CCTV). Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal- hal tidak diinginkan selama pelaksanakan misa natal. Gangguan keamanan dan kemungkinan adanya ancaman teror harus diwaspadai, termasuk sikap intoleransi warga yang kini tengah menjadi dinamika nasional.
Demikian diungkapkan Kapolres Kudus AKBP Andy Rifai, usai memimpin sterilisasi di Gereja Katolik Santo Yohanes Evangelista didampingi Dandim 0722 Kudus Letkol (Czi) Gunawan Yudha Kusuma, Kamis (22/12) siang. Sebelumnya, ratusan aparat kepolisian resort (Polres) Kudus melaksanakan gelar pasukan bersama sejumlah unsur kekuatan samping seperti TNI, Satpol PP, Senkom dan ormas Islam Banser di Mapolres setempat.
“Sebagian gereja sudah pasang CCTV. Bagi yang belum harus segera dipasang. Hal itu untuk antisipasi keamanan,†ujarnya.
Sedikitnya 788 petugas Polres dan kekuatan pendukung siap mengamankan perayaan natal dan tahun baru 2017. Sebanyak 188 petugas khusus ditempatkan di 33 gereja dari 35 gereja yang digunakan untuk misa. Setiap gereja dilakukan sterilisasi, antara lain dengan mengerahkan anjing pelacak, menggunakan peralatan mirror (kaca cermin cembung) dan metal detector.
“Kami ingin memastikan gereja untuk natal aman. Dengan begitu, umat kristiani dapat merayakan natal dengan tenang dan nyaman,†ungkapnya.
Polres Kudus juga menyebar petugas di sejumlah pusat perbelanjaan, jalur transportasi, tempat wisata, serta obyek vital, dan menerjunkan tim khusus yang mobile secara teratur agar semuanya terpantau. Berbagai langkah preemtif dan preventif dilakukan, termasuk kegiatan cipta kondisi melalui operasi lilin mulai digelar 23 Desember hingga 2 Januari mendatang.
“Kami siap mengambil tindakan tegas dan proporsional jika sampai terjadi gangguan keamanan,†katanya.