KRjogja.com - REMBANG – Sedulur Sikep yang ada di Desa Sukolilo Pati dan masyarakat Rembang, Sabtu (20/1/2024) malam menggelar acara ‘Selametan Pemilu’ di Pendopo Desa setempat. Mereka datang berbondong-bondong mengenakan baju adat serba hitam dengan penerangan obor.
Selametan Pemilu dipimpin sesepuh Sedulur Sikep, Gunretno dan dihadiri tokoh Pejuang Kendeng, Joko Prianto.
Acara yang digelat penuh nuansa tradisi budaya ini menurut Gunretno sebagai upaya atau tirakat dengan harapan Pemilu 2024 yang akan digelar Februari mendatang lancer dan menghasilkan pemimpin yang memihak rakyat dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Bidik Perluasan Market di Sulawesi, PGN Canangkan Pasok Gas di Kawasan Industri Mongondow
Ada hal yang lain dari acara Selametan Pemilu 2024 ini. Ternyata ada pernyataan sikap yang mewakili masyarakat Sukolilo dan Kendeng yang dilatar belakangi trauma masa lalu terhadap keputusan dan kebijakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang mengeluarkan ijin pendirian Pabrik Semen yang mereka tolak. Bahkan warga yang dipimpin Gunretno ini juga menyatakan sikapnya tidak akan mendukung PDI Perjuangan untuk memenangkan kontestasi politik di Pemilu 2024.
Secara tegas Gunretno menyatakan sikap mewakili Sedulur Sikep tidak akan memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI dalam Pemilu nanti. “Kami tidak hanya menolak dukungan terhadap Ganjar Pranowo, akan tetapi juga terhadap partai pengusungnya, yakni PDI Perjuangan. Kami yang berharap PDI Perjuangan adalah partainya wong cilik dan memperjuangkan nasib wong cilik, ternyata kami rasakan kenyataannya tidak. Kami Sedulur Sikep merasa kecewa dan menganggap PDI Perjuangan adalah Penurunan Daya Ingat Perjuangan,” tegas Gunretno.
Baca Juga: Menjaga Optimisme
Sementara Tokoh Pejuang Kendeng, Joko Prianto mengatakan awalnya punya harapan terhadap Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah yang akan mengakomodir keluhan masyarakat Rembang, termasuk warga juga aktif diajak dialog, namun dalam perjalanannya hasilnya justru bertolak belakang.
“Kami menganggap Ganjar Pranowo gagal memimpin Jawa Tengah dan tidak pernah membela Sedulur Sikep. Keputusan mengeluarkan ijin pendirian Pabrik Semen dengan dalih arahan Pemerintah Pusat, justru dilakukan. Mestinya dia bisa menggagalkan, akan tetapi justru mengeluarkan ijin pendirian Pabrik Semen yang dampaknya kami rasakan hingga hari ini,” ujar Joko Prianto. (Cha)