Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024, Tingkatkan Kompetensi Atlet Belia dari Pelosok Indonesia

Photo Author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 22:45 WIB
Salah satu pertandingan yang diikuti para pemain dalam Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum. –(Mc. Thoriq)-
Salah satu pertandingan yang diikuti para pemain dalam Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum. –(Mc. Thoriq)-

Meski menerapkan sistem gugur, para atlet atlet yang kalah di babak awal, mendapatkan kesempatan untuk kembali bertanding dengan pemain lain yang juga gugur di babak pertama.

Ketentuan ini dilakukan dengan tujuan membuka ruang kesempatan bagi para atlet untuk bertanding sebanyak mungkin guna menambah pengalaman bertanding.

"Sistem gugur pada Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024 telah kami terapkan sejak kali pertama di Magelang dua tahun lalu.”

“Kali ini di Kudus, kami tidak ingin mereka datang ke sini sia-sia karena kalah di babak pembuka. Kami ingin mereka mendapatkan kesempatan sebanyak-banyaknya," Fung menjelaskan. 

Selain penyelenggaraan kejuaraan, PB Djarum juga menghadirkan sharing session bersama Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky yang membahas tentang pembinaan atlet-atlet muda kepada klub mitra.

Dalam acara tersebut, para pelatih klub mitra berbagi pengetahuan dan pengalaman serta tantangan dalam membina atlet usia dini.

“Di sharing session ini saya lebih banyak berbagi pengalaman saya sebagai pelatih, untuk memotivasi para pelatih dari klub-klub mitra PB Djarum ini,” katanya.

Dirinya menitikberatkan membangun motivasi, sebelum hal teknis, karena hal pertama yang perlu dimiliki seorang pelatih adalah instinct atau naluri.

“Dari pengalaman saya, bakat itu bisa dibentuk. Sebelum bakat, pelatih itu mesti jeli dalam melihat aura seorang atlet," papar pelatih yang yang mengantarkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjemput medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 tersebut.

I Made Asti Sadetanaya, pelatih asal PB Champion Magelang yang hadir dalam sesi berbagi pengalaman dengan mantan penghuni gerbang Cipayung itu, merasa memetik sejumlah pelajaran penting.

Khususnya dalam hal non-teknis, dalam membina atlet-atlet sektor ganda campuran.

Melalui pengalaman Richard Mainaky, pihaknya mendapatkan banyak pelajaran dalam menangani pemain putra dan putri untuk ganda campuran.

“Karena selama ini kami masih susah dalam menyatukan anak-anak yang masih punya ego sangat tinggi," ucap pria asal Buleleng Bali ini.

Menurutnya, di daerah saat ini belum ada latihan yang khusus untuk pemain ganda campuran, yang banyak adalah pemain ganda putra atau ganda putri.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X