Pendaftaran program ini dibuka 13 April lalu, dan hanya butuh waktu satu hari kapasitas dua bus yang disediakan langsung penuh.
Angkutan bus balik gratis ini sengaja digelar H+9 Idulfitri, tujuannya untuk menghindari puncak keramaian arus balik.
Hal itu sesuai kebiasaan sebagian warga Kudus dan sekitar terutama bagi pekerja yang tidak terikat dengan hari libur kantor.
"Kepulangan sebagian warga ke Jakarta selalu menunggu lebaran kedua setelah tradisi kupatan atau pesta lomban," terang kapolres.
Kegiatan balik gratis merupakan arahan Kapolri sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang melaksanakan mudik.
“Semoga program ini bisa membantu, mempermudah dan memperlancar perjalanan masyarakat yang akan balik ke tempat masing-masing paskamudik lebaran,” imbuhnya.
Baca Juga: Menghilang 4 Hari, Madiono Ditemukan Meninggal di Sungai
Sementara itu, salah satu peserta balik gratis Isdarmadi, warga RT.07- RW.02 Desa Rejosari Kecamatan Dawe Kudus, mengaku senang dengan adanya angkutan balik mudik gratis ini.
Selain lebih aman juga dapat menghemat biaya, karena jika menggunakan angkutan umum harus mengeluarkan ongkos yang lumayan mahal.
“Program balik gratis sangat membantu keluarga kami, karena dapat menghemat biaya."
"Bayangkan kalau harus beli tiket bus, harus keluar biaya lebih dari Rp1 juta,” tegas Sanamal Faizin. (Trq)