Pertamina Bantu Budi Daya Kepiting Mudah dan Murah

Photo Author
- Rabu, 16 Oktober 2024 | 17:15 WIB
Budi daya Kepting cangkang lunak Kelompok Mamaku Kutawaru Cilacap (R Maksum Noor)
Budi daya Kepting cangkang lunak Kelompok Mamaku Kutawaru Cilacap (R Maksum Noor)

Krjogja.com, Cilacap - Budidaya kepiting cangkang lunak sekarang ini semakin mudah dan murah, karena tidak lagi membutuhkan lahan luas seperti tambak, tetapi kini budidaya kepiting bisa dilakukan pada lahan terbatas atau di sisa-sisa pekarangan rumah. Kemudian dalam pelaksanaannya bisa memanfaatkan limbah rumah tangga, diantaranya, bekas galon air dan palet kayu untuk instalasinya.

Adalah Kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) di Kelurahan Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap yang menerapkan teknologi budi daya kepiting tersebut. "Ini merupakan inovasi kami dalam memudahkan budi daya kepiting, efisien dan murah,"ujar Ketua Kelompok Mamaku Rato, Rabu (16/10/2024).

Diakuinya, metode budi daya kepiting itu merupakan pengembangan dari budi daya kepiting model 'vertical crab house' atau model apartemen atau rumah susun (Rusun) tinggi.

Jika model rusun tinggi biasanya menggunakan plastik kotak yang disusun tinggi, metode budi daya kepiting Mamaku, rusunnya diganti bekas galon air yang disusun menggunakan kayu palet. "Disamping murah dan efisien, karena barang-barang mudah didapatkan, sehingga terjangkau," ungkap Rato.

Apalagi air payau kebutuhan budi daya itupun kini dapat diganti dengan model air tawar dicampur garam krosok.

Budi daya kepiting Mamaku itu didukung pula energi terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kilowatt peak (kWp) bantuan dari Pertamina. PLTS itu berfungsi sebagai pemasok instalasi listriknya, disamping kebutuhan listrik untuk siklus air dengan aerator yang beroperasi selama 24 jam.

Program Mamaku merupakan satu upaya memandirikan masyarakat Kutawaru dalam bidang ekonomi dengan melakukan transformasi dari nelayan tradisional yang bergantung pada alam di sekitarnya, berubah berupaya sendiri mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi tepat guna meningkatkan pendapatannya.

"Dulu warga sini nelayan tradisional, kemudian ibu-ibunya menjadi buruh migran, setelah pulang berupaya mandiri mengolah kekayaan alam yang ada,"katanya.

Dalam menciptakan kemandirian ekonomi itu terbukti efektivitasnya, karena omzet budidaya kepiting itu kini mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya dan berkontribusi pada usaha lokal.

"Kini pendapatan Mamaku itu mencapai Rp 180 juta per tahun, berkontribusi pada usaha lokal sebesar Rp 240 juta per tahun, dan Pasar Amarta yang meraih Rp 1,4 miliar per tahun,"lanjutnya.

Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mengungkapkan, keterlibatannya dalam pengembangan budi daya kepiting di Kutawaru, sebagai bagian dari program Pertamina dalam pengembangan ekonomi dengan berbasis kearifan lokal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Dari sarana prasarana yang ada di sini kita bantu, tetapi lahannya memang milik anggota kelompok,"katanya.

Tahun 2022, PT KPI menginisiasinya dan kemudian di tahun 2023 dilakukan sosialisasi sekaligus sama programnya pelaksanaannya tahun itu. "Pada di 2024 ini kita ada pengembangan-pengambangan model Rusun Tinggi atau apartemen dan model rusun berbasis teknologi listrik PLTS bantuan,"ujarnya.

Dalam program meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk kelurahan Kutawaru tidak hanya usaha budi daya kepiting, tetapi program Batik Kutawaru, dengan ciri khas bermotif bakau dan saat ini, menjadi primadona batik di Cilacap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X