KRjogja.com - TEGAL - Kegiatan Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) digelar pada 1-3 Agustus 2025 di kawasan Gunung Slamet, Tegal, Jawa Tengah dan diikuti ratusan pemuda pencinta alam dari berbagai daerah. Selama tiga hari, mereka berkemah sambil belajar praktik pendakian bebas sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menjadi penyelenggara kegiatan ini. KLH melibatkan sebanyak 150 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari sekolah hingga komunitas pencinta alam.
Kegiatan yang berlangsung di Gunung Slamet ini juga mengingatkan sebuah lokasi yang sebelas tahun silam pernah dalam kondisi darurat sampah.
Baca Juga: Pembangunan Parkir Pasar Godean Capai 70 Persen, September Ditargetkan Rampung
Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup, Ade Palguna Ruteka, menyampaikan bahwa kegiatan ini relevan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yaitu “Hentikan Polusi Plastik”. Tema tersebut menjadi bagian dari kampanye lingkungan global.
“Kita berkumpul di Gunung Slamet, yang sebelas tahun lalu sempat dalam kondisi darurat sampah. Ini menjadi cermin bahwa aktivitas alam bebas kerap meninggalkan jejak destruktif. Namun, hari ini, kita membuktikan bahwa Zero Waste Adventure is Possible,” ujar Ade dalam Pembukaan Zero Waste Adventure Camp 2025, Jumat (1/8/2025).
Menurut Ade, perkemahan ini memberi kesempatan untuk belajar para peserta untuk membangun kesadaran dalam menekan timbulan sampah. Khususnya, di kawasan pegunungan dan destinasi alam lainnya.
“Kita akan mempraktikkan prinsip zero waste sebagai gaya hidup generasi baru, sekaligus menciptakan duta-duta lingkungan yang akan bertugas menyebarluaskan semangat Beat Plastic Pollution ke seluruh penjuru negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Jean-Paul van Gastel Fokus Naikkan Mental Bertanding Pemain PSIM, Harus Bisa di Liga Tertinggi
Selama tiga hari berkemah, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik tentang teknik pengemasan (packing) minim sampah, manajemen sampah material, serta penerapan etika pendakian yang berkelanjutan.
ZWAC 2025 bukanlah kegiatan pertama. Sebelumnya, acara serupa pernah berlangsung di Kawasan Gunung Merbabu, dengan penerapan prinsip zero waste.
Seluruh kebutuhan logistik dan konsumsi dalam kegiatan ini dipersiapkan secara ramah lingkungan. Misalnya, penyediaan makanan tanpa kemasan plastik, refill station, dan snack tanpa wadah sekali pakai. Dekorasi acara yang juga dari bahan yang bisa didaur ulang. Hasilnya, volume sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA dapat ditekan.
Gerakan Zero Waste Adventure merupakan gagasan Siska Nirmala sejak tahun 2012. Ia mempopulerkan gaya hidup nol sampah melalui pendekatan yang menyenangkan, terutama lewat aktivitas petualangan seperti pendakian gunung.
“Teman-teman harus percaya movement sedikit apa pun, sekecil apa pun sebenarnya bisa berdampak besar kalau teman-teman melakukannya secara konsisten, terutama di dunia pendakian,” tambahnya.