Krjogja.com- KUDUS- Kontingen Shorinji Kempo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan dua medali emas di ajang PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, 12–26 Oktober.
Meski baru meraih satu perak dan satu perunggu, harapan meraih emas masih terbuka lewat beberapa atlet andalan yang masih bertanding di babak lanjutan.
Medali perak bagi DIY disumbangkan Widya Hanum Batari dari Nomor Randori Putri kelas 50 kg, dan perunggu diraih oleh Anindia Nurlaely dari nomor Randori Putri kelas 60 kg.
Sejumlah atlet DIY lainnya, Senin (20/10) masih bertarung di berbagai nomor, namun empat nomor gugur sebelum berlanjut ke babak berikutnya.
Empat atlet tersisih yaitu Abdul Aziz Mu’min (Randori Putra 55 kg), Rafida Prima Syifa (Randori Putri 55 kg), nomor Embu Beregu Campuran, dan Embu Pasangan Campuran Kyukenshi.
Sedang Maya Puspita Handayani (Randori Putri 65 kg) berlanjut ke babak final yang dipertandingkan Selasa (21/10) ini.
Untuk nomor Embu Pasangan Putri Kyukenshi masih bertanding di babak penyisihan pool, dan masih berpeluang maju ke final dan berrtarung mendapatkan medali emas.
Sekretaris Umum Pengda Perkemi DIY, Diana Noor Hidayati, menyampaikan optimisme timnya untuk meraih emas dari cabang Shorinji Kempo.
Dominasi saat ini masih dipegang oleh provinsi DKI Jakarta (3 emas), Maluku (2 emas), serta tujuh provinsi yakni NTT, Bali, Papua, Papua Barat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung.
“Kami masih berharap emas dari nomor andalan seperti Randori Putri kelas 50 kg, 65 kg, serta Embu Pasangan Putri Kyukenshi,” ungkap Diana.
Senada dengan Diana, Pelatih Sambo DIY Aan Firtalangga masih optimis kontingennya mampu mempersembahkan medali emas di hari terakhir duel cabang Sambo.
Hanum yang digadang meraih emas gagal setelah dikalahkan kenshi dari Maluku.
“Hanum telah brrjuang sekuat tenaga hingga dua kali perpanjangan waktu, sebelum akhirnya kalah.”