Krjogja.com- KUDUS-Tim Jawa Tengah tampil gemilang di PON Bela Diri Kudus 2025 dengan memborong enam medali emas di cabang Pencak Silat.
Prestasi ini menegaskan dominasi mereka di arena bela diri yang diwarnai ketatnya persaingan di cabang Sambo dan Shorinji Kempo.
PON Bela Diri Kudus 2025 yang digelar sejak 11 Oktober hingga 26 Oktober di Djarum Arena, Kaliputu, berjalan lancar dengan dukungan luar biasa dari masyarakat Kudus.
Ketua KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, memuji antusiasme warga yang membuat atlet merasa nyaman berkompetisi sekaligus menikmati keindahan dan budaya setempat.
“Dukungan masyarakat Kudus itu luar biasa! Ini fondasi kuat untuk penyelenggaraan PON Bela Diri ke depan,” ujar Marciano.
Ia juga menegaskan rencana menggelar ajang ini dua tahun sekali bersama Djarum Foundation sebagai mitra strategis pembinaan atlet bela diri nasional.
Jawa Tengah menjadi sorotan utama dengan keberhasilan besar di Pencak Silat dan Sambo.
Tim Pencak Silat Jateng memborong enam emas dan satu perunggu, melampaui target awal yang hanya tiga emas.
“Kami berjuang dengan fokus dan doa agar memberikan yang terbaik,” ungkap Muhammad Faizal Ivanda, salah satu pahlawan emas kelas tanding Pencak Silat kontingen Jateng.
Enam atlet Jateng yang sukses merebut emas di pencak silat antara lain Ni Gusti Rosia Pratiwi dan Syufi Nafiza Kharin.
Dominasi ini memperkuat posisi Jateng sebagai lumbung medali, meninggalkan DKI Jakarta dan Lampung di peringkat dua dan tiga.
Di cabang Sambo, Jawa Tengah juga menegaskan dominasinya dengan koleksi lima medali emas, empat perak, dan tujuh perunggu.
Meskipun kehilangan peluang emas di kelas -88 kg putra, tim ini menunjukkan persiapan dan kekompakan yang matang.
Technical Delegate Sambo, Budi Setianto, memuji sinergi panitia, KONI, dan tim teknis cabang olahraga.