Dari seluruh kategori, final Nasional KU-15 Putra menjadi salah satu pertandingan paling dramatis.
Keanu Refi Atallah dari SD Muhammadiyah 1 Ngaglik Sleman menang tipis 6-4 (126–125) atas Pascha Hiro Rianno dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Surakarta.
Keanu bahkan sempat kehilangan satu anak panah yang meleset dari target, namun mampu bangkit dan membalikkan skor.
Pelatih Keanu, Hendra Purnama, mengungkapkan bahwa kematangan teknik, taktik, dan mental Keanu terbentuk dari jam terbang yang tinggi.
Postur Keanu yang hanya 135 cm justru membuatnya semakin disiplin dalam aspek fisik dan kendali mental selama bertanding.
Selain KU-15 Putra, beberapa final lain turut menyajikan laga ketat, seperti kemenangan Butsaina Iftitah Naila Nandita dari MI NU Banat Kudus di Nasional KU-10 Putri dengan skor 7-3.
Pertarungan sengit juga terjadi di kelas PVC KU-10 Putra yang dimenangkan Elang Al Fatikh Sutikno melalui tambahan satu anak panah di akhir pertandingan.
Pada sektor beregu, berbagai sekolah unggulan seperti SKO Surakarta, SD Al Islam Pengkol Jepara, SDIT Umar Bin Khathab Pati, dan MI NU Banat Kudus berhasil mendominasi podium di berbagai kategori.
Dari seluruh peserta, MI NU Banat Kudus menjadi yang tersukses dengan meraih Juara Umum MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2, berkat raihan enam medali dari nomor individu dan beregu.
Pencapaian ini semakin mengokohkan posisi mereka sebagai salah satu sekolah pembina panahan terbaik di Kudus.
Kepala MI NU Banat, Faukhil Wardati, menuturkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan buah dari latihan rutin, kedisiplinan atlet, dan dukungan penuh para guru serta orang tua.
Ia berterima kasih kepada MilkLife dan Djarum Foundation yang telah menyediakan wadah kompetisi berkualitas bagi para muridnya. (Trq)