JAKARTA, KRJOGJA.com – Era digital dan perkembangan teknologi informasi menambah cepatnya laju disrupsi dunia pendidikan, yang semakin tidak mengenal sekat ruang dan waktu. Hal itu menuntut guru untuk mengubah mindset (pola pikir) dalam proses belajar mengajar.
"Abad ke-21 menuntut perubahan mendasar dalam pola pikir dan budaya mengajar saat ini. Guru harus beradaptasi dengan peran yang memungkinkan setiap anak mencapai potensi maksimal, dan terinspirasi dalam pembelajaran mereka," kata Dr Esther 'WOJ' Wojcicki, Founder and CEO Global Moonshots in Education, dalam keterangan pers yang diterima KRJogja, Minggu (17/10/2021).
Menurut Esther, pergeseran mendasar adalah memberi siswa lebih banyak kontrol dan hak pilihan di kelas. Untuk mencapainya, peran guru perlu diubah dari model 'ceramah' di depan kelas menjadi model pendamping/pembimbing.
Perlunya mengubah pola pikir guru itu juga dikemukakan Esther sebelumnya dalam sesi Opening General Session EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, yang digelar secara daring, Sabtu (16/10/2021). Kegiatan ini terbagi dalam lima track dan 22 sesi, di mana setiap track memiliki tema, topik, dan narasumber yang berbeda-beda.
Esther menekankan perlunya guru bergeser ke tahap mendampingi peserta didik, dan memberi motivasi mereka. "Peserta didik tidak harus supercerdas, tapi harus termotivasi. Motivasi adalah kunci untuk belajar apapun," tegasnya.
Pentingnya motivasi juga dibahas dalam track tentang Education Reforms, yang menghadirkan pembicara antara lain Satya Hangga Yuda, Birrul Qodriyyah, Matin Ling, dan Faruq Ibnul Haq. Mereka memaparkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sifat yang sangat penting bagi manusia terutama bagi generasi muda.